Partai Garuda: Jangan Jadikan Tragedi Kanjuruhan Ladang Politisasi

Tabur bunga di Stadion Kanjuruhan
Sumber :
  • Foto AP/Yudha Prabowo

VIVA Politik - Tragedi kelam di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur membuat negara RI jadi sorotan internasional. Lebih dari 120 orang meninggal dunia karena tragedi di Kanjuruhan.

Pendukung Caleg Partai Garuda Serang Kantor DPRD dan KPU Jayawijaya Papua Ditangkap Polisi

Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyoroti tragedi Kanjuruhan saat ini sudah seperti ladang politisasi. Kata dia, ada pihak yang diduga sengaja memanfaatan tragedi ini untuk pencitraan.

"Peristiwa Kanjuruhun jangan dipolitisasi, memanfaatkan tragedi untuk pencitraan, untuk menyalahkan dan untuk tampil bak pahlawan. Jangan jadikan tragedi ini ladang politis," kata Teddy, dalam keterangannya, Senin, 3 Oktober 2022.

Pembunuhan Sadis Cinta Segitiga yang Diotaki Caleg DPR, Devara Merengek Minta Indriana Dibunuh

Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi.

Photo :
  • Istimewa

Dia menyebut peristiwa di Kanjuruhun sebagai tragedi besar yang menelan banyak korban jiwa. Apalagi Presiden Jokowi sudah meminta langsung Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengusut tuntas kejadian tersebut. 

Partai Garuda Pecat Devara Putri, Caleg DPR Otak Pembunuhan Indriana Dewi

Pun, dia mengingatkan agar Pemerintah bisa harus memastikan keluarga korban mendapatkan asuransi. Upaya pemerintah bisa seperti membantu total korban luka yang mesti mendapatkan perawatan serius.

Selain itu, Teddy juga menyingung perlunya pengusutan tuntas untuk mengetahui pihak yang melakukan provokasi sehingga muncul kerusuhan yang berujung banyaknya korban jiwa.

"Tidak ada satupun yang menginginkan hal ini terjadi, semua orang tentu dirugikan, tapi hal ini sudah terjadi, maka pembenahan wajib dilakukan," ujar Teddy.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Arema vs Persebaya

Photo :
  • (Foto AP/Yudha Prabowo)

Kemudian, ia meminta dari peristiwa ini bisa dijadikan pelajaran bahwa perlunya ketegasan aparat untuk mematikan percikan sebelum jadi kobaran api. Teddy juga heran adanya kabar panitia penyelenggara yang tetap melaksanakan pertandingan Arema Vs Persebaya pada malam hari pukul 20.00 WIB.

"Meminta secara resmi untuk memajukan waktu pertandingan dari jadi jam 20:00 menjadi 15:30. Sayangnya hal ini tidak ditanggapi oleh panitia dan tetap melaksanakan di jam 20:00," kata Teddy.

Lebih lanjut, dia juga menyarankan agar aparat terutama kepolisian juga sudah waktunya berbenah dalam cara melumpuhkan massa. Kata dia, perlu tindakan tegas terhadap pihak yang terlihat berpotensi membuat kerusahan. 

"Pelumpuhan itu tentu akan membuat sehat kompetisi, karena  kompetisi ini butuh keamanan dan kenyaman," ujar Teddy.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya