Deklarasi Anies, Pengamat Sebut Suara Nasdem Bisa Berpotensi Pindah

Deklarasi Calon Presiden Partai Nasdem Usung Anies Baswedan
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik – Pengamat politik yang juga Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam menilai, deklarasi dini Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024 oleh Nasdem, punya dampak. Terutama potensi migrasi suara pendukung partai tersebut.

Ganjar soal Prabowo Bakal Rangkul Lawan Politik: Saya Lebih Baik di Luar Pemerintahan 

Arif mengatakan, potensi hilangnya suara terutama mereka yang selama ini menjadi pemilih Jokowi, tetap ada pasca deklarasi tersebut.

"Saya kira deklarasi sejak dini memiliki plus minusnya, bagi Nasdem jika Anies tak mampu memberi efek elektoral akan menjadi blunder politik," kata Arif kepada wartawan, Senin 3 Oktober 2022.

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datang ke Rumah Prabowo, Surya Paloh Sebut Ada Urusan Pilkada

Menurut dia, selama ini suara partai tersebut memang cukup baik karena mendukung Jokowi. Nasdem pada 2014 memang langsung mengusung Jokowi di Pilpres. Sehingga muncullah tagline 'Jokowi Presidenku, NasDem Partaiku'.

Tetapi dengan mengusung Anies, yang selama ini berseberangan dengan pendukung Jokowi, menurutnya akan berimbas perpindahan suara ke partai lain.

Surya Paloh Pikir-pikir Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

"Artinya, deklarasi Anies bagi Nasdem berpotensi besar memicu migrasi politik pendukung Nasdem selama ini ke partai lain," pungkasnya.

Walau telah mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres, tetapi Nasdem tetap harus berkoalisi. Sebab syarat mengusung capres-cawapres adalah 20 persen suara. Maka perlu berkoalisi dengan partai lain.

"Nasdem suaranya cuma 10 persen di DPR RI, bisa ditinggal oleh partai lain dan jadi bumerang dari mimpi manis menjadi partai tiga besar,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya