Hasto-PDIP Sebut Biru Lepas dari Jokowi Gegara Capres, Sindir NasDem!

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • PDI Perjuangan

VIVA Politik – Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, melontarkan sindiran mengenai langkah Partai NasDem yang mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Dalam acara perayaan HUT ke 77 TNI di DPP PDIP, Jakarta kemarin, Hasto menceritakan peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato.

Ganjar soal Prabowo Bakal Rangkul Lawan Politik: Saya Lebih Baik di Luar Pemerintahan 

Dalam peristiwa itu ada kejadian perobekan bendera Belanda. Dimana warna biru dalam bendera belanda dirobek para pejuang RI dan menyisakan warna merah putih pada bendera tersebut.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto

Photo :
  • PDI Perjuangan
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datang ke Rumah Prabowo, Surya Paloh Sebut Ada Urusan Pilkada

Hasto mengungkapkan peristiwa itu dan menyamakan dengan peristiwa saat ini. Menurut Hasto saat ini 'Biru' telah terlepas dari Pemerintahan Jokowi.

Namun Hasto tak menyebutkan terang-terangan siapa 'Biru' yang dimaksud. Dia hanya menyebut 'Biru' itu saat ini telah memiliki Capres baru untuk diusung pada 2024 mendatang.

Surya Paloh Pikir-pikir Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

Hal ini kemudian menguatkan dugaan masyarakat dan mengartikan bahwa 'Biru' yang dimaksud Hasto adalah Partai NasDem. Sebab, NasDem belum lama ini mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

"Oh itu (peristiwa) di Hotel Yamato, di Hotel Yamato di mana para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas, dan ternyata birunya juga terlepas kan juga dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri," ujar Hasto

Ketum Nasdem Surya Paloh saat deklarasikan Anies Baswedan jadi bakal capres 2024

Photo :
  • Twitter @NasDem

Ketika awak media mencoba menanyakan lebih jelas lagi siapa yang dimaksud dalam pernyataan itu, Hasto tak menjawabnya. Dia hanya menjelaskan arah pernyataannya itu.

Menurut Hasto, yang menjadi maksud pernyataannya adalah menengok lago sejarah bangsa ini. Dia ingin menjadikan sejarah sebagai acuan untuk menentukan langkah di masa depan.

"Itu arahnya perspektif historis menginspirasi masa kini dan akan merancang masa depan," ujar Hasto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya