Hasto: PDIP Tak Minat Pemimpin yang Cuma Narasikan Berhasil Atasi Banjir

Hasto Kristiyanto di Peletakan Batu Pertama Kantor PDIP Sabang Aceh
Sumber :
  • PDI Perjuangan

VIVA Politik – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 8 Oktober 2022.

Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!

Salah satu poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut tentang kepemimpinan nasional, kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar, katanya, membutuhkan satu pemimpin yang memiliki rekam jejak dan kepemimpinan yang baik.

"Ini dilakukan bagi masa depan bangsa dan negara. Demi kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, kemudian Ibu Mega, Pak Jokowi serta kepemimpinan yang akan datang," kata Hasto dalam keterangannya, Senin, 10 Oktober 2022.

Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat penutupan Rakernas PDIP.

Photo :
  • YouTube PDIP

Hasto mengingatkan, pemilu adalah momentum mempersiapkan pemimpin bangsa. Oleh karena itu, PDIP mencari sosok yang mampu mengemban tanggung jawab tersebut.

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

"Kami tidak mencari sosok pemimpin yang hanya bisa menarasikan keberhasilan, sehingga ketika ada banjir dalam wilayah dengan 30.000 RT, lalu banjir (menimpa) 30 RT, itu dikatakan tidak sampai satu persen. Politik itu bukan kalkulasi satu sampai lima persen, tapi tanggung jawab bagi bangsa dan negara," kata Hasto.

Tak membahas Anies

Namun Hasto menyebut pembahasan ihwal pemilu antara Megawati dan Jokowi tak ada kaitannya dengan deklarasi Partai Nasdem yang mengsung Anies Baswedan sebagai capres.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri

Photo :
  • Istimewa

Hasto menambahkan, pertemuan antara Megawati dan Jokowi memang dilakukan secara periodik. Sering dilakukan di Istana Merdeka, Istana Bogor, dan kemarin diperlukan suasana kontemlplatif dilakukan di Batu Tulis.

Hasto menyebut ada alasan historis kenapa di Istana Baru Tulis. Dulu Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dipersiapkan oleh Megawati sebagai capres dan pertemuan itu juga dilakukan di Batu Tulis.

"Jadi itu suatu tempat, yang secara historis kepemimpinan Pak Jokowi juga sangat kuat. Suasana kebatinan itulah yang mengambil pembahasan fundamental bangsa dan negara," ujarnya.

Pesan Megawati

Sementara soal capres cawapres, disebutkannya hal itu adalah kewenangan Megawati dan partai taat menunggu arahannya. Dia juga menegaskan PDIP tidak mencalonkan capres untuk berburu efek ekor jas.

"PDI Perjuangan mencalonkan pemimpin dengan kesadaran bahwa memimpin bangsa dan negara tidak ringan tanggung jawabnya. Perlu dipersiapkan matang, apa yang menjadi harapan rakyat itu yang akan dijawab PDI Perjuangan" kata Hasto.

Hasto bercerita, dia usai pertemuan kemarin sempat bertanya kepada Megawati soal siapa sosok capres dan cawapres PDIP. "Ibu Mega hanya jawab, sabar saja, tunggu saatnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya