Jokowi Sebut Presiden Mendatang Harus Punya Jam Terbang Tinggi, Diantaranya Airlangga

Presiden Jokowi di HUT Golkar ke-58
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik – Presiden Joko Widodo memaparkan, bahwa situasi dunia ke depannya tidak mudah. Maka Indonesia harus dipimpin oleh seorang Presiden yang telah memiliki jam terbang yang tinggi.

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Itu dikatakan Presiden Jokowi, dalam sambutannya di HUT ke-58 Partai Golkar, di JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat malam 21 Oktober 2022. Diantara para pemimpin yang punya jam terbang itu, adalah Airlangga Hartarto.

"Oleh sebab itu, betul-betul pemimpin ke depan kita pilih yang memiliki jam terbang yang tinggi. Salah satu yang saya lihat bapak Airlangga Hartarto (Ketum Partai Golkar)," kata Presiden Jokowi.

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tak Akan Mundur dari Jabatan Menhan

Presiden Jokowi dan Airlangga Hartarto di HUT Golkar

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Airlangga adalah politisi yang lama menjadi anggota DPR RI. Pada Kabinet Indonesia Kerja 2014-2019, Airlangga sempat dipercaya menjadi Menteri Perindustrian. 

Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang

Lalu pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 ini, dipercaya Presiden Jokowi menjadi Menko Perekonomian. Saat COVID-19 melanda Indonesia pada 2020, Airlangga juga diberi tugas untuk menanggulangi wilayah luar Jawa. Termasuk soal pemulihan ekonominya.

Presiden Jokowi beralasan kenapa pemimpin ke depan harus yang berpengalaman, mengingat kondisi dunia saat ini sangat tidak menentu.

"Buat saya dalam pembangunan sekarang ini, yang kita tahu dunia betul-betul sangat sulit saat ini. Tahun depan akan lebih sulit lagi, dan banyak yang menyampikan akan gelap siginifikan," jelas Jokowi.

Bahkan kondisi ekonomi dunia saat ini, telah menyeret banyak negara dalam keadaan yang sangat sulit. "Saya kira bapak ibu sudah tahu bahwa sekarang yang sudah masuk pasien IMF itu sudah ada 14 negara sudah masuk jadi pasien dan 28 negara lagi siap ngantri di depan pintunya IMF," jelasnya. Yang dimaksud adalah meminjam uang atau hutang.

Situasi politik juga menurutnya harus tetap kondusif. Karena menurut Jokowi, dalam pembangunan dibutuhkan stabilitas politik dan stabilitas keamanan.

"Apalagi dalam kondisi dunia yang sulit, sulit dihitung, sulit dikalkulasi, sulit dipredisksi," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya