Wapres Maruf Amin Pesan Muhammadiyah Tidak Terkoyak saat Pemilu 2024

Wakil Presiden Maruf Amin dan Wury Ma'ruf Amin menghadiri penutupan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu, 20 November 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Desca Lidya Natalia

VIVA Politik – Wakil Presiden Maruf Amin berpesan agar warga Muhammadiyah tidak terkoyak saat pemilu serentak pada 2024.

Pakar Hukum Tegaskan Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, Tak Bisa Tekan Hakim

"Saya harapkan agar pemilu yang akan datang, baik pilpres maupun pileg, tidak mengoyak keutuhan dan persatuan kita," kata Wapres Ma'ruf di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu, 21 November 2022.

Wapres menyampaikan hal tersebut saat menutup Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

Lokasi Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Solo, Jawa Tengah.

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq

"Beda partai, beda capres sebaiknya juga tidak membelah keutuhan bangsa ini. Seperti yang sering saya katakan, beda partai kita katakan, 'lakum partaiukum walana partaina'; kalau beda capres 'lakum capresukum walana capresuna'; capres anda capres anda, capres saya capres saya, apalagi sama-sama Muhammadiyah," ujarnya.

Pengajuan Amicus Curiae Megawati Dinilai Tak Tepat, Sebab Termasuk Pihak Bersengketa

Menurut Wapres, salah satu tantangan terberat yang sedang dihadapi bangsa Indonesia adalah krisis multidimensi akibat pandemi dan konflik internasional. 

"Kita berjuang untuk pulih, karena sejatinya kita hanya dapat berbicara tentang kemajuan apabila kita mampu pulih dari krisis yang mengadang sekarang," katanya.

Peserta Muktamar ke-48 Muhammadiyah Memilih Pimpinan Pusat 2022-2027

Photo :
  • VIVA/ Fajar Sodiq

Artinya, persatuan dan kesatuan menjadi modal pertama dan utama bagi bangsa Indonesia untuk memenangkan pertarungan ini. Dia menyerukan  senantiasa mengedepankan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah.

Dakwah Islam moderat juga harus terus dijalankan dengan komitmen yang tidak pernah luntur, katanya. Sebab, Islam wasathiyah adalah identitas umat Islam Indonesia.

"Belum lama ini rombongan Majelis Hukama al Muslimin mengatakan model toleransi di Indonesia perlu dijadikan model toleransi di tingkat global. Mereka menyampaikan datang ke sini bukan untuk mengajari Indonesia tapi belajar dari peradaban Indonesia dan saat ini bukan saatnya tulisan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia tapi saatnya bahasa Indonesia diterjemahkan ke bahasa Arab," katanya.

Artinya model perdamaian Indonesia, menurut Wapres, menjadi model yang sedang dipelajari di tingkat global. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya