Ditelepon Anwar Ibrahim, Agung Laksono Harap Hubungan Indonesia-Malaysia Semakin Baik

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Politik – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) HR Agung Laksono, berharap hubungan Indonesia dengan Malaysia pasca dilantiknya YB Datok Seri Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia yang ke-10.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Usai resmi menjabat, Anwar Ibrahim menghubungi Agung Laksono yang merupakan sahabatnya sejak dulu, pada Kamis 24 November 2022.

"Selamat atas pelantikannya menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10. Saya doakan semakin sukses dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraan," kata Agung saat menerima telepon secara langsung dari Anwar Ibrahim.

Kaleng Susu Isi 16 Kg Sabu dari Malaysia Masuk Indonesia Lewat Kaltara Digagalkan

Persahabatan Anwar Ibrahim dengan Agung Laksono, terjalin lama. Ketika itu, Agung menjadi Menpora era Presiden Soeharto.

Agung yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Kosgoro 1957, berharap di tangan Anwar Ibrahim, hubungan antara kedua negara yakni Indonesia dan Malaysia, semakin erat ke depannya.

Ternyata Ada 3 Tentara Wanita Malaysia yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

"Semoga hubungan dengan Indonesia semakin baik dimasa kepemimpinan anda," ujarnya. 

Anwar Ibrahim telah dilantik sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia. Dalam pengambilan sumpah jabatan di Istana Negara pada Kamis 24 November 2022 pukul 17.00 waktu setempat Ketua Pakatan Harapan mengambil sumpah jabatan di hadapan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, melansir dari The Star.

Anwar Ibrahim, Kamis 24 November 2022, telah ditunjuk sebagai perdana menteri baru negara itu, setelah beberapa hari mengalami kebuntuan pascapemilu. 
Pemimpin baru Malaysia itu ditunjuk oleh Raja Sultan Abdullah, setelah pemilu pada akhir pekan menghasilkan parlemen yang terpecah-pecah. Baik Anwar maupun mantan perdana menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, tidak memenangkan kursi mayoritas parlemen yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya