Prof Tjipta: Kita Dengar AHY Sudah Siap Doku, Asal Jadi Cawapres Anies

Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sumber :
  • Dok. Demokrat

VIVA Politik - Poros partai politik atau parpol pendukung Anies Baswedan yang mengklaim sebagai Koalisi Perubahan belum juga resmi mendeklarasikan bakal capresnya. Penentuan figur cawapres pendamping Anies yang masih alot jadi faktor krusialnya.

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih 2024-2029

Pakar komunikasi politik Prof Tjipta Lesmana menganalisa poros Koalisi Perubahan belum tentu bisa aman bersama hingga Pilpres 2024. Menurut dia, kans poros Nasdem, PKS, dan Demokrat dalam perahu koalisi juga kemungkinan bisa batal.

Menurut dia, batalnya itu bisa jadi karena salah satu parpol mungkin gabung ke poros lain seperti Koalisi Indonesis Bersatu (KIB).

Anies dan Cak Imin Kompak Datang ke KPU: Kita Hormati Proses Bernegara

Tjipta mengingatkan dalam persaingan politik itu tak bisa berakhir dengan bahagia atau happy end.

"Dalam politik nggak bisa happy end semua. Dalam politik ada yang bisa kecewa sekali, ada yang bisa marah-marah sekali. That's its politic," kata Tjipta dalam Indonesia Lawyers Club yang dikutip VIVA pada Jumat, 25 November 2022.

Tetap Gunakan Sirekap di Pilkada Serentak, KPU: Kami Punya Kewajiban untuk Terbuka

Pakar komunikasi politik Prof Tjipta Lesmana.

Photo :
  • YouTube Indonesia Lawyers Club.

Dia menekankan poros Anies ini juga masih berebut kursi cawapres. Dalam penentuan cawapres ini juga dilihat dari beberapa aspek pertimbangan seperti kekuatan logistik uang dari calon figur. "Kan ini berebut ini, berebut kursi wapres. Ada masalah doku di sini," ujarnya.

Menurutnya, dalam kontestasi Pilpres perlu logistik uang yang besar. Ia mendapatkan informasi jika Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah mempersiapkan logistik demi jadi cawapres Anies.

"Yang kita dengar AHY sudah siap doku yes asal kasih saya (AHY) kursi wapres. Saya akan mundur kalau nggak dapat wapres. Itu sudah jelas," jelas Tjipta.

Meski demikian, dia menilai Anies lebih punya chemistry dengan PKS. Hal ini karena rekam jejak politik eks Gubernur DKI itu dengan partai dakwah tersebut. 

Anies Baswedan Calon Presiden Partai Nasdem di HUT Nasdem

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Menurutnya, momen kemenangan di Pilkada DKI 2017 jadi keakraban Anies dengan PKS dalam bergandengan secara politik.

"Kesan kuat saya, Anies lebih senang kalau bergandengan dengan PKS. Itu kesan kuat saya, dari mana saya bisa ngomong begitu, dari Pemilu 5 tahun lalu, memang dekat," tuturnya.

Tjipta menekankan keakraban tersebut sempat terjalin antara PKS dengan Prabowo Subianto. Namun, hal itu berubah saat Prabowo dan Partai Gerindra memutuskan gabung jadi pendukung pemerintahan Jokowi.

"Prabowo dicap berkhianat waktu itu setelah berpelukan dengan Jokowi. Ya ini lah politik cepat ganti-ganti," sebutnya.

Pun, dia menekankan kembali untuk poros pendukung Anies saat ini ada dua masalah. "Jadi, dua masalah. Masalah who is wapres, kedua masalah duit," sebut Tjipta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya