Presiden PKS Klaim Elektabilitas Partainya Naik meski Ragu karena 'Efek Ekor Jas' Anies Baswedan

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu
Sumber :
  • VIVA/Rosikin

VIVA Politik – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengklaim bahwa elektabilitas partainya meningkat hingga 8 persen pada pemilu tahun 2024, berdasarkan hasil survei internal dan laporan riset eksternal oleh sejumlah lembaga survei.

Elite PAN: Megawati Berhak Ajukan Amicus Curiae tapi Hakim yang Putuskan Diperlukan atau Tidak

Biasanya, kata Syaikhu, elektabilitas PKS setiap disurvei menjelang pemilu antara 1-3 persen, meski realisasinya dalam pemilu berkisar 8 persen karena ada faktor pengalinya. Sekarang, untuk kali pertama dalam sejarah PKS, katanya, elektabilitas partai tersebut di atas 8 persen.

"Yang terakhir, justru kita mendapatkan informasi adalah dari lembaga survei, seperti yang dirilis, misalnya, ada Voxpol [Center Research and Consulting] yang memberikan informasi, ketika mereka merilis, [elektabilitas] kita udah 9,6 persen," katanya dalam wawancara eksklusif dengan VIVA pada program The Interview di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.

PKS Siapkan Kader Terbaik di Pilkada Sumatera Utara, Siapa Orangnya?

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu

Photo :
  • VIVA/Rosikin
Terlalu Pro-China, AS Diduga Akan Intervensi Pemilu di Kepulauan Solomon

Meski demikian, dia menolak untuk menjelaskan faktor utama yang memengaruhi peningkatan elektabilitasn PKS tersebut. Dia juga ragu-ragu menjawab ketika ditanya tentang 'coattail effect' (efek ekor jas) dari dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden terhadap tingkat keterpilihan PKS.

"Kalau [efek] ekor jas Pak Anies Baswedan kan belum ... terbukti karena nanti baru [tahun] 2024. Ini juga masih terus bergulir," katanya.

Efek transformasi dan visi baru

Syaikhu tak menjawab secara lugas saat ditanya tentang efek transformasi dan visi baru PKS yang mengubah sedikit haluan politik partai tersebut menjadi lebih moderat dengan citra lebih muda dan segar.

Dia hanya memberikan analisis, barangkali karena masyarakat sudah lebih pandai menentukan pilihan dan teredukasi, terutama setelah menilai kiprah PKS selama ini sebagai partai oposisi di luar pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Mungkin melihat kecenderungannya pada PKS karena bisa jadi harapan-harapan mereka sesuai dengan yang diperjuangkan oleh PKS hari ini," katanya.

munas ke-4 pks

Photo :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

Target tinggi

Syaikhu berharap hasil survei yang menunjukkan peningkatan elektabilitas PKS itu dapat terwujud, atau bahkan lebih tinggi, dalam hasil pemilu legislatif pada 2024. Jika angka hasil survei itu benar, sebagaimana pengalaman sebelumnya, mestinya realisasinya nanti lebih tinggi.

Musyawarah Nasional V PKS pada 2020 memang mengamanatkan target perolehan suara pada pemilu 2024 sebesar 15 persen. Sekarang elektabilitas partai itu 9,6 menurut survei eksternal.

"Seperti yang survei-survei terdahulu, mungkin lima tahun yang lalu, survei PKS kisarannya antara 1 sampai 3 persen. Tapi, alhamdulillah, realisasinya bisa ada faktor pengalinya; faktor pengali ada dua setengah sampai tiga kali, realisasinya bisa 8,21 persen. Mudah-mudahan, kalaupun tadi survei hari ini, kita berharap masih ada faktor pengalinya sehingga target yang dicanangkan oleh Munas [sebesar] 15 persen itu bisa dicapai," katanya.

Syaikhu sekalian mengingatkan kepada para pengurus dan kader PKS agar tidak berpuas diri dengan hasil survei yang menunjukkan hasil menggembirakan itu. Sebaliknya, katanya, hasil survei itu harus menjadi bahan evaluasi dan introspeksi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya