Erick Thohir Dinilai Punya Modal Jadi Cawapres, yang Tidak Dimiliki Kandidat Lain

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • ANTARA/Mentari Dwi Gayati.

VIVA Politik – Langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024 semakin terbuka lebar. Erick Thohir dinilai punya kapasitas sebagai pemimpin bangsa. 

Erick Thohir Buka suara soal Dugaan Pemain Naturalisasi Dibayar Bela Timnas Indonesia

Pengamat Politik Universitas Padjajaran Idil Akbar menuturkan nama Erick Thohir semakin santer jelang memasuki tahun politik Pilpres. Kepemimpinan Erick Thohir di BUMN terus mendapat perhatian besar masyarakat. 

Kondisi demikian, dia menambahkan, tentu menjadi pengalaman berharga untuk bertarung dalam konstelasi Pilpres. Sebuah modal agar dapat menjadi penantang yang kompetitif. 

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

“Secara pengalaman (Erick Thohir) dia sudah cukup, dari sisi politik dia oke,” tutur Idil.

Jangan Ragukan Nasionalisme Pemain Naturalisasi Indonesia

Lebih dari itu dia menyebut, bahwa Erick Thohir memiliki modal bagus yang tidak dipunyai banyak kandidat lain. Rekam jejak mentereng Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini sebagai pengusaha tidak perlu diragukan lagi. 

Hal tersebut, menurut dia, mampu menjadikan Erick Thohir sebagai figur pemimpin yang selalu mengutamakan penguatan ekonomi. Imbasnya mendorong kesejahteraan masyarakat.  

“Lalu kemudian kepengusahaan dia juga udah kita tahu bersama,” sambungnya. 

Menteri BUMN Erick Thohir.

Photo :
  • Dok. Kementerian BUMN

Latar belakang tersebut, menurut dia, menjadi bekal bagus dalam upaya penguatan ekonomi Indonesia ke depan. Sehingga mampu mempercepat capaian kebangkitan ekonomi pasca diterpa badai pandemi.

“(Erick Thohir) cukup dinilai berhasilah, di luar soal perdebatan apa yang terjadi yah. Tapi saya pikir itu sudah jauh lebih baik,” ucapnya. 

Terbukti dalam kepemimpinan Erick Thohir laba bersih BUMN terus meningkat signifikan. Tercatat dari sebesar Rp13,3 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 124,7 triliun atau naik 838,2% ditahun 2021. 

Sementara untuk pendapatan konsolidasi tahun 2021 juga mengalami peningkatan signifikan. Naik menjadi Rp 2.292,5 triliun, atau tumbuh 18,8% dibandingkan tahun 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya