Partai Garuda: Reshuffle soal Kenyamanan Presiden, Milih Menteri Tak Harus Objektif

Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA Politik - Jelang pergantian tahun, dinamika politik diwarnai dengan mencuatnya isu reshuffle yang kemungkinan dilakukan kembali Presiden Jokowi. Meski tak diketahui pasti, pernyataan Jokowi ditafsirkan sebagai sinyal akan lakukan reshuffle.

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi heran dengan tanggapan dari elite partai politik atau parpol yang sibuk saling serang dan seolah mengajari presiden. Dia menyindir hal itu ibarat yang punya permen anak kampung tengah tapi yang ribut malah anak kampung kiri dan kanan.

"Mereka berdebat soal permennya anak kampung tengah," kata Teddy, dalam keterangannya, Selasa, 27 Desember 2022.

Erick Thohir Beberkan 'Kunci Sukses' Timnas Indonesia ke Media Asing

Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi.

Photo :
  • Istimewa

Menurut dia, jika ada menteri dari parpol yang terkena reshuffle maka hal itu merupakan prerogatif Jokowi selaku Presiden. Dia bilang, tak perlu ditanya alasan Jokowi. Sebab, lakukan reshuffle merupakan kenyamanan Jokowi.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

"Ini soal kenyamanan Presiden, memilih menteri itu kan tidak harus objektif, karena tidak ada ketentuannya," tuturnya.

Pun, soal isu menteri dari Nasdem yang dispekulasikan akan dievaluasi, ia mengatakan hal itu sebagai kewenangan Presiden.

"Presiden mau jadikan Raffi Ahmad sebagai Menteri Kehutanan, Cak Lontong sebagai Menteri Pertanian dan Deddy Corbuzier sebagai Menkominfo yang bukan dari partai politik pun tidak ada masalah. Dan, Presiden tidak perlu menjelaskan apa-apa," jelas Teddy.

Presiden Jokowi pimpin Rapat Kabinet Kerja di Istana Bogor, Jawa Barat

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Maka itu, kata dia, Presiden yang punya kewenangan saja tidak punya kewajiban untuk menjelaskan. Tapi, ia menyindir mengapa yang tak memiliki kewenangan malah sibuk memperdebatkan. "Ya duduk, diam dan terima saja, wong bukan miliknya kok diperdebatkan," sebut Teddy.

Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya melempar sinyal akan kembali lakukan reshuffle kabinet. Eks Gubernur DKI itu menyebut kemungkinan nanti akan ada reshuffle.

Dia mengatakan demikian karena menjawab pertanyaan awak media soal hasil survei Charta Politika yang mayoritas responden setuju ada reshuffle.

"Mungkin, ya nanti," kata Jokowi saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bogor, Jawa Barat Jumat 23 Desember 2022. 

Awak media kembali bertanya ke Jokowi soal kepastian reshuffle. Lagi-lagi, jawaban Jokowi hanya singkat. 

Jokowi hanya mengangguk. Pun, saat ditanya soal permintaan PDIP agar menteri dari Nasdem dievaluasi, dia hanya tersenyum.

Namun, saat hendak pergi, Jokowi menjawab dengan jawaban singkat. "Clue-nya.. ya udah," kata Jokowi di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya