Capres PDIP, Jokowi Sebut Megawati Tidak Goyah: Walau Namanya Sudah di Kantong Bu Mega

- Youtube PDIP
VIVA Politik – Presiden Joko Widodo, diakhir sambutannya pada HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran Jakarta, sempat menyinggung terkait dengan calon presiden atau Capres 2024 yang akan diusung oleh PDIP.
Presiden Jokowi yang juga kader PDIP itu mengatakan, bahwa Megawati cukup tenang dan teguh saat memilih kader terbaiknya untuk diusung. Terutama pada Pilpres 2024 ini.
"Yang saya senang mohon maaf Bu Mega, Bu Mega dalam memutuskan itu betul-betul sangat hati-hati, betul-betul tenang dan tidak grasa-grusu seperti yang lain lainnya. Didesak-desak dari manapun tidak goyah, meskipun namanya sudah di kantongnya Bu Mega," jelas Presiden Jokowi dalam sambutannya, Selasa 10 Januari 2023.
Sebelumnya Megawati memang sempat juga menyinggung soal Pilpres 2024. Namun dia memastikan, tidak akan diumumkan saat ini di HUT PDIP tersebut. Karena menjadi hak prerogatifnya, dia meminta agar semua kadernya bekerja saja dengan baik.
Jokowi pun mengatakan, bagi para kader untuk tetap bersabar terkait dengan Pilpres 2024. Menurut jadwal KPU, pendaftaran capres-cawapres akan dilakukan pada November 2023 ini.
"Kita semuanya sabar menunggu yang akan nanti beliau sampaikan tentunya pada saatnya dengan perhitungan-perhitungan kalkulasi-kalkulasi yang telah dibuat Ibu Ketum," kata Jokowi.
Usung Kader Sendiri
Presiden Jokowi (kiri), Ketum PDIP Megawati Sukarnoputri (tengah) di HUT PDIP.
- YouTube PDIP
Presiden Jokowi juga mengaku senang, karena yang dia tahu bahwa yang akan diusung oleh PDIP pada Pilpres 2024 adalah dari kadernya sendiri. Namun siapa orang itu, belum diberi tahu.
"Saya sangat senang sekali tadi ketum Ibu Megawati Soekarnoputri menyampaikan bahwa calonnya adalah dari kader sendiri," kata Jokowi.
Dalam pidatonya di HUT ke-50 PDIP, Presiden Jokowi juga kembali menceritakan terkait situasi ekonomi global yang berdampak. Lalu nasionalisasi sejumlah tambang seperti Freeport hingga Blok Rokan.
Jokowi juga menceritakan kembali, bagaimana hilirisasi nikel yang dilakukan. Tetapi justru itu digugat oleh Uni Eropa dan Indonesia kalah. Tetapi ia tidak gentar, dan meminta untuk banding. Bahkan saat diforum Uni Eropa, Jokowi mengangkat soal ini.
Kepala Negara mengatakan, menceritakan ini secara terus menerus agar setelah dia tidak menjabat, Presiden RI berikutnya bisa melanjutkan perjuangan tersebut.
"Tidak gampang ciut nyali, tidak gentar, demi kepentingan bangsa demi kepentingan negara," katanya.