Jubir PSI: Harus Ada Venna-Venna Melinda lain Berani Bersuara dari KDRT

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) (foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA Politik – Partai Solidaritas Indonesia (PSI), mengecam keras tindakan kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT, yang dialami mantan anggota DPR RI yang juga artis Venna Melinda, yang diduga dilakukan oleh sang suami.

Areum Eks T-ARA Sudah Sadar Kembali Usai Sempat Mencoba Bunuh Diri

Juru Bicara DPP PSI, Imelda Berwanty Purba, menegaskan aksi kekerasan yang dialami Venna Melinda, tidak bisa dibiarkan dan harus berproses secara hukum.

“Kejadian tersebut tidak bisa dibiarkan. Kami di PSI sangat berharap kasus ini diusut tuntas. Pihak yang bersalah harus dihukum. PSI sangat prihatin dan turut bersimpati dengan Venna, “ kata Imelda Berwanty Purba, dalam keterangan tertulis, Jumat 13 Januari 2023.

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Kekerasan terhadap siapapun dan dalam bentuk apapun, ditegaskan oleh Imelda, tidak boleh ada. Apalagi menimpa seorang perempuan. Kekerasan seperti ini, juga tidak boleh dibiarkan. Sehingga korban KDRT, diminta untuk bersuara.

Sebab lanjut Imelda, kalau didiamkan dan terjadi pembiaran maka kekerasan akan terus berulang. Selanjutnya akan terus melahirkan korban-korban baru.

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi

“Kita salut dengan Mbak Venna yang memutuskan untuk bersuara, untuk dare to speak up. Praktik KDRT harus dilawan dan pertama-tama para korban mesti berani bersuara,” ujar Imelda.

Ditegaskannya, KDRT bukan suatu aib yang harus ditutupi. Justru harus dibuka oleh korbannya, agar pelaku mendapat hukuman setimpal di muka hukum.

“Kepada para perempuan yang menjadi korban KDRT, carilah ruang-ruang aman dan terpercaya untuk bersuara. Carilah ruang-ruang yang bisa mengakui dan memvalidasi pengalaman kekerasan yang teman-teman perempuan alami,” katanya.

Untuk informasi, Imelda pada 6 Desember 2022 mendapat penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai "Perempuan yang Berani Bersuara".

Berkaca dari kasus Venna Melinda ini, menurutnya tindakan KDRT sebenarnya bisa menimpa siapa saja. Tidak mengenal dari kelas sosial manapun, semua berpotensi menjadi korban KDRT.

“Jangan lagi menyangka bahwa hanya perempuan kalangan bawah yang bisa menjadi korban. Jangan lagi menyangka bahwa hanya perempuan yang tergantung secara ekonomi yang bisa menjadi korban,”  ujar Imelda.

“Mulai hari ini, harus ada Venna-Venna Melinda lain, yaitu mereka yang berani bersuara atas kekerasan yang dialami di rumah tangga,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya