Survei Polmatrix: Elektabilitas PKS Merosot, Kegagalan Strategi Partai Oposisi

Presiden PKS Ahmad Syaikhu
Sumber :
  • Dok. PKS

VIVA Politik – Hasil survei Polmatrix menunjukkan peningkatan elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari 5,5 persen pada Oktober 2022 menjadi 5,7 persen pada Januari 2023, serta elektabilitas PDI Perjuangan yang masih menempati posisi tertinggi sekitar 18,1 persen.

PKS Berterima Kasih kepada Anies-Cak Imin dan Merasa Bangga Jadi Koalisi Perubahan

“PSI mengalami tren kenaikan sepanjang tahun 2022 hingga awal tahun 2023,” kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam hasil survei yang diterima di Jakarta, Rabu, 25 Januari 2023.

Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan PDIP tetap unggul dengan elektabilitas 18,1 persen, disusul Gerindra sebesar 11,7 persen, dan Demokrat 10,5 persen.

Dianggap Bukan Lagi Kader PDIP, Zulhas: Rumah Pak Jokowi dan Gibran Namanya PAN

Grace Natalie PSI

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Berikutnya ada Golkar (8,5 persen), PKB (8,0 persen), dan PSI (5,7 persen). Sementara itu, PKS justru mengalami tren penurunan elektabilitas, kini sebesar 4,2 persen dari yang sebelumnya sebesar 4,7 persen pada Oktober 2022 atau mendekati ambang batas parlemen 4 persen. Penurunan dialami PAN setelah sebelumnya sempat naik pada survei bulan Oktober 2022 kini menjadi 1,8 persen.

Cak Imin Puji Militansi PKS di Pilpres 2024: 'Kalau Mau Berjuang Ya Hanya dengan PKS'

Menurut Dendik, turunnya elektabilitas PKS berbanding terbalik dengan pencapaian Demokrat sebagai sama-sama partai oposisi atau di luar pemerintah. Elektabilitas Demokrat berhasil menembus dua digit dan memantapkan diri pada posisi tiga besar.

“Merosotnya elektabilitas PKS dapat diartikan sebagai kegagalan strategi partai oposisi tersebut dalam mendulang dukungan publik,” ucap Dendik.

Elektabilitas Partai Gelora tercatat sebesar 1,5 persen, sedangkan Partai Ummat 1,2 persen. Baik PAN, Gelora, maupun Ummat masih harus berjibaku dengan ambang batas parlemen bersama dengan NasDem (2,9 persen) dan PPP (2,2 persen).

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu

Photo :
  • VIVA/Rosikin

Masih ada sejumlah partai baru dan nonparlemen lainnya yang berpotensi menggerus suara partai-partai lama di Senayan di antaranya ada Perindo (1,0 persen), Hanura (0,7 persen), PBB (0,3 persen), dan Garuda (0,1 persen).

PKN dan Partai Buruh masih nihil dukungan dan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 21,3 persen.

“Bertambahnya jumlah partai peserta pemilu membuat ceruk suara yang diperebutkan partai-partai semakin sempit,” kata Dendik.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 10-18 Januari 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya