Punya Kedekatan, Nasdem Disebut Berpeluang ke KIB Jika Koalisi Perubahan Bubar

Ilustrasi Nasdem
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA Politik – Kunjungan jajaran elit Partai Nasdem ke Sekretariat Bersama atau Sekber Gerindra-PKB, kamis kemarin, menimbulkan spekulasi politik terkait arah koalisi

Apalagi, Koalisi Perubahan yang digagas Nasdem bersama PKS dan Partai Demokrat, masih belum menemukan kata sepakat. Kunjungan Nasdem ke Sekber Gerindra-PKB itu, dinilai bisa mengubah poros koalisi memasuki Pemilu 2024.

Saidiman Ahmad, peneliti dari SMRC menilai bukan suatu yang mustahil kalau Nasdem nantinya akan berada di koalisi lain. Koalisi Indonesia Hebat atau KIB, yang digagas Partai Golkar, PAN dan PPP, bisa menjadi labuhan bagi partai tersebut.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) bersama dengan ribuan kader partai di Hotel Dalton Makassar.

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud.

“Jika Koalisi Perubahan tidak terjadi, Nasdem lebih memiliki sejarah kedekatan ke KIB dan PDIP. Mungkin peluang paling besar merapat ke sana,” ujar Saidiman, dikutip Jumat 27 Januari 2023.

Peluang itu semakin besar, menurutnya lantaran kedekatan pimpinan partai mereka. Seperti Ketum Nasdem Surya Paloh, yang dulu adalah kader senior di Partai Golkar.

"Dilihat dari kedekatan elit, Nasdem lebih dekat dengan KIB. Surya Paloh sendiri adalah mantan orang Golkar,” katanya.

Dari historinya, dia melihat partai di Koalisi Perubahan seperti PKS dan Demokrat, sebenarnya lebih punya kedekatan dengan koalisi yang dibangun Gerindra dan PKB. Tetapi kini, ada 'hambatan' yang menurutnya membuat mereka belum bisa bersama. Setelah Gerindra memutuskan bergabung di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Mereka sekarang memiliki sedikit hambatan psikologis pasca Gerindra bergabung ke pemerintah,” katanya.

Dalam sejarahnya, pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, PKS dan Gerindra selalu bersama-sama dalam koalisi mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Tetapi pasca 2019, Partai Gerindra memilih masuk dalam pemerintahan hingga Prabowo menjadi Menteri Pertahanan RI 2019-2024. Sementara PKS tetap memilih berada di luar pemerintahan.

“Kalau hambatan ini bisa teratasi, akan lebih mudah koalisi ini terbentuk,” katanya.

Nasdem Punya Peluang Ikut Gerindra-PKB

Perwakilan pengurus pusat Partai NasDem menyambangi Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKB di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023.

Photo :
  • ANTARA/Melalusa Susthira K.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengatakan pembicaraan yang dilangsungkan dengan DPP Partai NasDem menggarisbawahi soal politik yang dinamis. 

"Saya garisbawahi apa yang disampaikan Pak Ali, bahwa politik kami dinamis. Kalau yang saya tangkap itu tadi dari Pak Ali, 'Politik kita dinamis, walaupun kami (NasDem) sedang bareng-bareng sama Demokrat dan PKS', tadi disampaikan begitu," kata Huda usai menerima kunjungan pengurus pusar Partai NasDem yang dipimpin Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali di Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKB, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Januari 2023.

Direstui Surya Paloh untuk Maju Pilkada DKI 2024, Anies Baswedan Bilang Begini

Sebagaimana politik yang dinamis, Huda menilai kunjungan Partai NasDem ke Sekber Gerindra-PKB sah-sah saja dilakukan. Hal itu mengingat Partai NasDem belum juga mendeklarasikan koalisi secara resmi bersama Partai Demokrat dan PKS. 

"Kita tahu sampai hari ini NasDem belum membikin koalisi. Kalau belum bangun koalisi, bisa saja dia koalisi dengan partai yang sudah bangun koalisi, termasuk PKB-Gerindra," imbuhnya.

Ganjar Tak Masalah Ketum PPP Hadir Silaturahmi dengan Kubu 02

Terkait politik yang dinamis, lanjutnya, hal itu juga berarti membuka peluang pula bagi Partai NasDem untuk bergabung atau berpisah dengan koalisi yang masih dijajakinya, yakni bersama Partai Demokrat dan PKS. 

"Bahwa politik kami dinamis dan peluang untuk bergabung dan berpisah atau bubar dari konsolidasi yang sekarang ada, itu sangat memungkinkan," ucapnya. 

Gibran Ingin Bertemu Semua Lawan Politiknya, Ganjar Bilang Selalu "Open House"

Dalam pembicaraan bersama jajaran pengurus pusat NasDem, Huda mengaku tidak ada pembahasan terkait figur bakal calon presiden untuk Pilpres 2024. Menurut dia, hal tersebut menjadi urusan yang baru akan bergulir ke depannya. 

"Enggak tahu itu urusan ke depannya. Prinsipnya, saya garisbawahi, politik kami dinamis," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya