Surya Paloh Datangi Markas Golkar di Rabu Pon, Airlangga: Silaturahmi Lanjutan
- Dok. Golkar
VIVA Politik - Ketua Umum NasDem Surya Paloh beserta sejumlah petinggi eksekutif partai yang dipimpinnya mendatangi kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi Jakarta Barat, Rabu 1 Februari 2023.
Kedatangan Paloh ditemani Sekretaris Jenderal DPP NasDem sekaligus Johnny G Plate, Bendahara Umum DPP Achmad Sahroni, Ketua DPP Rachmat Gobel.
Pantauan VIVA, Paloh tiba di DPP Golkar pada pukul 11.12 WIB. Begitu tiba, Paloh disambut langsung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan juga jajaran petinggi partai berlogo pohon beringin tersebut.
Tampak menemani Airlangga ada Wakil Ketua Umum Golkar Hetifah Sjaifudian, Sekretaris Jenderal DPP Golkar Lodewijk Paulus, dan Wakil Ketua Umum Agus Gumiwang.
Paloh dan Airlangga kemudian berjalan sambil berdampingan masuk ke gedung DPP Golkar.
Airlangga mengatakan, pertemuan tersebut merupakan silaturahmi antara kedua partai politik. Selain itu, membahas agenda lanjutan dari pertemuan sebelumnya saat Golkar bertandang ke markas Nasdem di Cikini, Maret 2022.
"Tentu ini silahturahmi lanjutan sesudah Partai Golkar datang ke Kantor NasDem. Jadi, ini pertama kali Partai NasDem berkunjung ke kantor Golkar pasca COVID-19," ujar Airlangga dalam keterangannya di Kantor DPP Golkar Jakarta Barat, Rabu 1 Februari 2023.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh temui Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
- Dok. Golkar
Airlangga mengatakan pertemuan kedua partai politik ini akan membahas hubungan Golkar dan NasDem menjelang Pilpres 2024.
"Tentu terkait dengan posisi Partai Golkar dan NasDem. Kedua kan silahturahmi berlanjut. Karena Partai NasDem sebagian besar juga alumni dari Partai Golkar," ujarnya.
Kedatangan Paloh dan elite Nasdem ini jadi perhatian karena dilakukan di tengah mencuatnya isu reshuffle. Kabar Jokowi akan lakukan reshuffle santer mencuat. Isunya reshuffle dilakukan pada Rabu Pon 1 Februari 2023.
Pakar Ragukan Ide Presidential Club Prabowo: Ada Tembok Tebal yang Susah Diterabas
Menurut pakar politik, ide Prabowo soal Presidential Club sebenarnya bagus tapi utopis karena dinilai jadi sesuatu yang mustahil.
