Isu Anies Utang Rp50 M ke Sandiaga, Ferdinand: Kalau Utang Aja Kabur, Janji Lain Pasti Kabur

Politikus Gerindra Ferdinand Hutahaean.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik - Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali terseret isu jelang 2024. Bakal capres dari Nasdem itu disebut punya utang Rp50 miliar ke Sandiaga Uno.

Prabowo-Gibran Menang, Relawan: Program Harus Jalan dan Sampai ke Masyarakat

Isu itu ditanggapi pegiat media sosial yang juga kader Partai Gerindra Ferdinand Hutahaean. Dia bilang, perjanjian itu sekarang diungkap sejumlah pihak yang diduga mengetahuinya.

Dia menduga perjanjian itu benar karena sudah dilempar ke publik. Ferdinand pun meminta Anies untuk konsisten dan buktikan integritasnya.

Habiburokhman: Jangan Ada Pihak yang Memecah Relawan dengan TKN Prabowo-Gibran

"Sekarang kita tinggal menagih integritas dan konsistensi pak Anies Baswedan saja terhadap apa yang dia sampaikan kepada pak Prabowo," tutur Ferdinand di kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Senin, 6 Februari 2023.

Jubir Jelaskan Maksud Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Baca Juga: Demokrat Minta Erwin Aksa Buktikan Soal Anies Punya Utang Rp50 M ke Sandiaga

Menurutnya jika Anies tak bisa menepati komitmen pribadinya maka ia khawatir kelak tak bisa menepati janjinya kepada rakyat. Dia mengatakan dalam politik tak ada yang murah.

"Soal ini kan memang dalam politik itu biaya tinggi. Tidak ada politik yang murah biayanya. Politik kita sekarang biaya tinggi," sebut Ferdinand.

Dia bilang jika ada kaitan utang piutang maka Anies mesti menyelesaikannya. 

"Karena utang ini adalah beban hidup kita ke depan. Dan itu menunjukkan salah satu kualitas kita sebagai manusia. Dan, kalau kita utang saja kabur, janji-janji lain pasti akan kabur," tuturnya.

Capres Nasdem Anies Baswedan bersama mantan Gubernur Banten Wahidin Halim

Photo :
  • FB Anies Baswedan

Isu Anies meminjam uang mencapai Rp50 miliar dalam perjanjian dengan Sandiaga Uno diungkap Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa. Eks tim pemenangan Anies-Sandiaga di Pilkada DKI 2017 itu mengatakan uang tersebut diperlukan untuk keperluan logistik di Pilkada 2017 terutama putaran pertama.

Menurut Erwin perjanjian utang-piutang ini dibuat pengacara Sandiaga saat itu, Rikrik Rizkiyana.

"Itu memang waktu putaran pertama, ya. Logistik juga susah. Jadi, ya, yang punya logistik kan Sandi. Sandi kan banyak saham, likuiditas bagus, dan sebagainya. Ya ada perjanjian satu lagi, yang saya kira itu yang ada di Pak Rikrik itu," kata Erwin di akun YouTube politikus Akbar Faizal. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya