Prabowo Subianto Ungkap Gejolak Partainya Usai Memilih Gabung ke Kabinet Jokowi

Prabowo Subianto, HUT Partai Gerindra ke-15
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik – Pemilu Presiden atau Pilpres 2019, menjadi pertarungan kedua bagi Prabowo Subianto dan Joko Widodo, setelah pada Pilpres 2014 keduanya juga bertarung. Namun setelah Jokowi resmi menjabat kedua kalinya, Presiden RI periode 2019-2024, Prabowo Subianto memilih ikut bergabung di dalam kabinet. Prabowo mengakui, ada yang tidak setuju dengan keputusan itu di internal Partai Gerindra yang dia dipercaya sebagai Ketua Umum.

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

Prabowo Subianto, mengakui keputusannya untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Maruf Amin, menimbulkan pro dan kontra dari sejumlah pihak. Bahkan dari internal partai dan kadernya partainya.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto temui Presiden Jokowi (kiri).

Photo :
  • Istimewa
Soal PKB Gabung di Pemerintahan Prabowo, Cak Imin: Sudah Cethowelo-welo, Jelas Terpampang

"Bahwa kami telah pernah rival dengan Pak Joko Widodo, tetapi di ujung demi kepentingan besar, Tanah Air yang kita cintai, beliau berjiwa besar mengajak saya dan saya tidak ragu-ragu menerima ajakan itu, walaupun mungkin ada di ruangan ini yang kurang mendukung saya pada saat itu. Benar? Benar enggak? Sekarang tidak. Tapi enggak apa-apa, itulah partai kita," kata Prabowo dalam pidatonya di acara perayaaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Gerindra ke-15 di DPP kantor Partai Gerindra, Senin, 6 Februari 2023.

Menurut Prabowo, walaupun sempat terjadi perdebatan yang sengit di internal Partai Gerindra, namun akhirnya seluruh kader bisa mematuhinya. Sebab, ia selalu menanamkan doktrin kepada setiap kader agar percaya kepada pimpinan.

Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik

"Tapi begitu keputusan sudah diambil, semua patuh, kompak dan saudara-saudara ada suatu pengalaman saya puluhan tahun di tentara. Percayalah pada pimpinan, kalau kau tidak bisa percaya, berhenti, mengundurkan diri. Jangan mau dipimpin oleh orang yang kau tidak percaya," kata Prabowo yang kini menjadi Menteri Pertahanan itu.

Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo, Kepala BIN, Seskab, Menag dan Wagub Jatim

Photo :
  • Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Prabowo menganalogikan, kepercayaan kepada pimpinan itu seperti seseorang yang hendak naik kapal atau pesawat. Maka setiap penumpang harus mempercayakan kepada yang memimpin. Tidak menggerogoti yang membahayakan banyak orang.

"Sangat sederhana. Kalau kau di atas sebuah kapal, harus percaya sama nakhodanya. Kalau kau naik pesawat, percaya sama pilot dan co-pilot. Kalau tidak percaya, ngapain? Benar nggak? Kalau sudah di atas kapal dan pesawat, jangan pula kau rongrong dari samping dari kanan dan kiri, itu namanya tidak baik dan benar. itu membahayakan seluruh yang di atas kapal," jelas Prabowo.

Menurut Prabowo, setiap pimpinan itu pasti akan membawa anak buahnya ke jalan yang lurus dan benar. Karena hakekatnya, menurut dia, pemimpin tidak akan membawa ke jalan yang tidak baik.

"Jadi sederhana, percaya pada pimpinan, pimpinan tidak mungkin berbuat yang tidak baik untuk pengikutnya. Karena itu, saya berdiri intinya saya ingin ucapkan terimakasih atas kepercayaanmu kepada saya. Terimakasih atas dedikasi kalian, semuanya yang masih meberi kepercayaan kepada saya. Dan insya Allah saya tidak akan pernah mengecewakan kepercayaan saudara-saudara itu," tegas mantan Danjen Kopassus itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya