Partai Garuda: Ada Parpol yang Tadinya Mengebu-gebu Deklarasi Capres, Sekarang Kendor

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik - Setahun jelang Pilpres 2024, dinamika politik masih berlangsung cair. Ada relawan yang pindah dukungan seperti Jokowi Mania (Joman) berpaling dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto.

Prabowo Siap Buktikan Janji Kampanye Makan Siang Gratis, Termasuk di Aceh dan Sumbar

Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyampaikan relawan pindah dukungan, itu hal yang biasa. Dia mengatakan demikian karena mereka berhak menilai orang yang ingin mereka dukung. Hal itu menurutnya sama seperti relawan lain. 

Bagi Teddy, berpalingnya relawan dari satu tokoh ke tokoh lain mestinya tak menjadi masalah yang perlu diperdebatkan. 

Ganjar Nyatakan Jadi Oposisi, Ganjarist: Ini Menunjukkan Beliau Tidak Mencla-mencle

"Apalagi Relawan tidak punya kewenangan untuk mengajukan Capres/cawapres. Jadi ini bukan masalah besar yang perlu diperdebatkan," kata Teddy, dalam keterangannya, Jumat, 17 Februari 2023.

Pernyataan Oposisi Ganjar Bisa Jadi Sikap Politik PDIP, Menurut Pakar BRIN

Dia menambahkan bukan hanya relawan tapi parpol peserta pemilu juga bisa pindah haluan sebelum pendaftaran capres-cawapres ke KPU pada Oktober 2023. Menurut dia, hal itu juga tak ada masalah.

"Karena bisa saja dalam masa penjajakan mereka melihat bakal calon yang akan mereka usung ternyata bermasalah, baik masalah hukum, masalah komitmen dan sebagainya," jelas Teddy.

Pun, dia bilang bukan tak mungkin juga saat ini ada parpol yang tadinya mengebu-gebu deklarasi bakal calon Presiden tapi akhirnya memutuskan untuk mencabutnya. Kata Teddy, bisa saja parpol itu pindah dukungan ke capres lain. "Yang tadinya menggebu-gebu sekarang kendor. Sangat mungkin terjadi," tutur Teddy.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Jokowi Mania Immanuel Ebenezer memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kartanegara, Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.

Photo :
  • ANTARA/Fauzi Lamboka

Lebih lanjut, dia mengatakan komunikasi yang dilakukan parpol dalam koalisi menuju Pilpres 2024 itu ibarat pacaran. Sebab, deklarasi koalisi itu sudah diumumkan bahkan ke media massa. 

"Ketika putus, maka itu bukan sesuatu yang salah, itu bukan aib, karena pacaran adalah waktunya saling mengenal sebelum lanjut pernikahan," ujarnya.

Menurut dia, dalam penjajakan koalisi menuju Pilpres 2024, bisa terjadi ada parpol yang berubah haluan.

"Jadi selain relawan, partai politik peserta pemilu mana yang akan mengalihkan deklarasi capres, cawapres?" jelas Teddy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya