Jika Ingin Menang Pilpres, Pengamat Sarankan KIB Usul Ganjar Airlangga

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

VIVA Politik – Memasangkan duet Ganjar Pranowo dengan Airlangga Hartarto, menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, cukup berpotensi menang di Pilpres 2024.

Ganjar soal Prabowo Bakal Rangkul Lawan Politik: Saya Lebih Baik di Luar Pemerintahan 

Pada pemilu tersebut, Pangi menilai perlu bagi Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB, mempertimbangkan untuk mengusung ini. Sebelumnya juga muncul usulan menduetkan Ganjar dan Erick Thohir, seperti yang diusulkan Ketua Umum PAN beberapa waktu lalu. Namun Ganjar-Airlangga dianggap lebih berpeluang.

Pangi memilih lebih potensial duet Ganjar-Airlangga, lantaran ada faktor Airlangga di KIB. Sehingga ada perwakilan dari KIB dalam paket capres-cawapres yang diusung.

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap

“Kalau PAN usung Ganjar-Erick ya nggak ada kader yang dari KIB. Itu yang jadi persoalan. KIB kan ini 3 partai yang berkoalisi. Paling besar itu Golkar, kemudian PAN dan PPP,” kata Pangi, Rabu 8 Maret 2023.

Potensi menang untuk Ganjar dan Airlangga, menurut Pangi karena faktor lainnya adalah kendaraan partai. Ganjar kader PDIP yang mesin politiknya jalan. Sedangkan Airlangga adalah Ketua Umum Partai Golkar.

Prabowo dan Gibran Bakal Temui Jokowi Nanti Malam

“Erick bukan kader partai, enggak punya mesin partai, hanya mengandalkan figur dan logistik. Figur dan logistik dalam pilpres enggak ada jaminan juga,” jelasnya. 

Meskipun nantinya Airlangga diposisikan sebagai cawapres, dia optimis mesin Partai Golkar juga akan berjalan dengan baik.

“Meskipun misal Airlangga sebagai cawapres, tapi dia sebagai Ketum Golkar tentu secara otomatis mesin partai berjalan. Akan lebih kuat memenangkan ketua umumnya, Golkar akan berjuang karena itu kader mereka,” jelasnya.

Walau survei menempatkan Ganjar-Erick, menurut dia baru satua variabel. Sementara mesin partai belum terhitung. Karena inilah nantinya yang akan bergerak di masyarakat. Maka jika yang diusung bukan kader partainya, Pangi tak yakin mesin partai seperti Golkar itu berjalan.

“Kenapa? Karena enggak ada nyangkut dengan Golkar nya. Nah kalau ada Airlangga kan pasti mesin partai bergerak, berikhtiar untuk berupaya menangkan Ganjar dan Airlangga,” kata Pangi.

Maka menurut dia, perlu bagi Partai Golkar untuk kukuh mensyaratkan agar KIB mengusung Airlangga. Apakah itu untuk capres atau cawapres.

“Beda dengan Golkar. Golkar itu titipan partai, Airlangga jadi mau diapain lagi, karena bagi Golkar, mau kalah mau menang enggak ada masalah dalam pilpres. Masalahnya, sekarang Golkar enggak mau absen dalam mengusung capres atau cawapres,” jelasnya.

Menurut dia, Golkar yang sekarang berbeda dengan yang lalu. Karena mereka tetap duduk di kabinet dan mengutus kader-kadernya menjadi menteri. Sementara sekarang, ada keinginan untuk menempatkan kadernya di capres atau cawapres.

“Nah sekarang Golkar punya ambisi mengusung capres atau cawapresnya dalam pilpres,” kata dia.

Sedangkan 2 partai di KIB yakni PAN dan PPP, menurutnya tidak ada ambisi mengusung kader sendiri. Maka muncullah nama Erick.

“Kita enggak kaget karena mereka enggak punya kader yang mau diusung. Sementara Golkar punya kader. Bagaimana mungkin partai enggak punya ambisi mengusung kadernya sendiri. Itu yang menurut saya aneh bin ajaib,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya