Tangkal Serangan Siber terhadap Data Pemilu, Bawaslu Gandeng BSSN Luncurkan Bawaslu CSIRT

Bawaslu meluncurkan Bawaslu-Csirt (computer security incident response team) dengan menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Senin, 13 Maret 2023.
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

VIVA Politik – Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu) meluncurkan Bawaslu-CSIRT (Computer Security Incident Response Team) dengan menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada Senin, 13 Maret 2023, untuk mencegah serangan terhadap data pemilihan umum melalui teknologi informatika.

Meski Dilarang AS dan Barat, Israel 'Keukeuh' Akan Tetap Kembali Serang Iran

“Hari ini kita meluncurkan Bawaslu CSIRT karena dipandang perlu berkaitan beberapa hal, pertama kaitan upaya-upaya pencegahan yang dilakukan oleh Bawaslu, terutama dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, apakah dalam proses pengawasan, pencegahan kaitannya dengan data hasil dari pengawasan,” kata Anggota Bawaslu Puadi.

Kemudian, kata Puadi, penanganan pelanggaran yang juga kaitannya dengan data pada penyelesaian sengketa proses, termasuk kaitan data pelanggaran administrasi, sebagaimana diatur diketentuan undang-undang. “Upaya-upaya yang dilakukan Bawaslu CSIRT dalam kondisi seperti ini adalah upaya mitigasi dan temporer,” ujarnya.

Sekjen Gerindra Sebut Syarat Utama Bakal Calon Menteri Kabinet Prabowo-Gibran 

Penghitungan Surat Suara Pemilu 2019. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Artinya, kata dia, ada satu tim tanggap ketika adanya gangguan-gangguan siber di beberapa wilayah dan ini sudah merata di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, ia menyebut hampir 7.650 laporan yang terdapat di 514 kabupaten terdampak dalam gangguan gangguan siber.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

“Lebih terdampaknya ada beberapa provinsi yang sampai saat ini masih butuh penanganan-penanganan adanya tim tanggap dari hadirnya CSIRT tersebut. Wilayahnya yaitu Bali kemudian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat dan Sumatera Barat ya,” katanya.

Menurut dia, walaupun merata ada beberapa wilayah yang perlu adanya satu konsentrasi dari tim tanggap melalui Bawaslu CSIRT agar tidak ada lagi gangguan-gangguan terhadap keamanan kaitan dengan security system atau keamanan siber.

“Pada kesempatan ini kita menggandeng BSSN sebagai supervisi kita, agar dalam pelaksanaannya karena kerja tim tanggap ini adalah kerja yang sangat temporer, artinya sewaktu-waktu saja ada,” jelas dia.

Jalan Thamrin di depan Gedung KPU dan Bawaslu sudah ditutup petugas.

Photo :
  • VIVA/Eduward Ambarita

Namun demikian, Puadi mengatakan, Bawaslu tetap harus lebih waspada dan lebih berhati-hati, mitigasinya pun harus segera dilakukan ketika secara spontanitas banyaknya serangan siber.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya