Survei: Public Trust Polri Berada di Atas Partai Politik dan DPR

Ilustrasi anggota Polri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA Politik - Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei terbarunya mengenai tingkat kepercayaan masyarakat terhadap beberapa lembaga atau instansi di Indonesia.

Fakta, Produk Tembakau yang Dipanaskan Minim Digunakan Remaja di Negara-Negara Maju

Laporan survei IPI menunjukan masyarakat lebih percaya Korps Bhayangkara ketimbang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maupun partai politik atau parpol.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan data peningkatan kepercayaan publik atau public trust terhadap kinerja Polri. Pada temuan Desember 2022, angkanya baru menyentuh 66,5 persen, kini sudah mencapai 70,8 persen.

MK Tolak Gugatan 01 dan 03, Demokrat: Selanjutnya Pak Prabowo Butuh Penguatan di Parlemen

"Dalam temuan kami, public trust Polri kini berada di angka 70,8%, menempatkan Polri berada di atas partai politik dan DPR," kata Burhanuddin dalam paparan secara daring, Minggu 26 Maret 2023.

Kemudian, dia melanjutkan dari tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik hanya di angka 62,3 persen. Angka itu lebih kecil dibanding tingkat kepercayaan masyarakat terhadap DPR di angka 68,3 persen.

Pembunuh Wanita Hamil Ditangkap, Kabur ke Lampung

Ilustrasi Polri.

Photo :
  • Istimewa

Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Polri juga karena diduga karena adanya penanganan beberapa kasus. Penanganan beberapa kasus itu karena terbukti menindak tegas pelaku kejahatan tanpa pandang bulu.

Dia mencontohkan seperti contoh, penanganan terhadap kasus investasi bodong, KSP Indosurya, termasuk penerapan tilang elektronik berhasil mengerak tingkat kepercayaan publik terhadap Polri.

Polri juga terlihat semakin transparan dalam menyampaikan informasi kepada publik terkait tindakan yang dilakukan. Survei dilakukan dua kali yaitu pada Februari dan Maret 2023. 

Populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum atau sudah 17 tahun. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling

Dalam survei periode 9-16 Februari 2023, jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi survei menggunakan metode simple random sampling.

Survei memiliki toleransi kesalahan margin of error sekitar ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Lalu, dalam survei periode 12-18 maret 2023, jumlah sampel sebanyak 800 orang. Sampel berasal dari hampir semua provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan margin of error sekitar ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya