Viral Sebar Amplop Logo Partai di Masjid, Bawaslu Didesak Periksa Elite PDIP

Video Bagi Amplop Berlogo PDIP di Masjid
Sumber :
  • Twitter

VIVA Politik - Pengamat politik Ray Rangkuti mengkritisi perilaku elite PDIP yang bagi-bagi amplop berlogo partai di salah satu masjid Sumenep, Madura, Jawa Timur. Ray mendesak Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI atau Bawaslu Sumenep bisa memanggil para elite PDIP yang terlibat.

"Maka lebih dari cukup dasar untuk mendesak Bawaslu Sumenep atau Jatim agar segera memeriksa kasus ini," kata Ray kepada wartawan pada Selasa 28 Maret 2023.

Ray menyampaikan sejumlah elite PDIP mesti dipanggil untuk jalani proses pemeriksaan dalam aksi bagi-bagi amplop tersebut. Sebab, PDIP saat ini termasuk partai politik yang menjadi peserta Pemilu 2024.

"Bawaslu Sumenep atau Jatim dapat memanggil pengurus PDIP untuk diperiksa terkait dengan dugaan pelanggaran ini. Dalam hal ini, subjeknya PDIP sebagai partai," jelas Ray.

Dia mengatakan demikian karena ada beberapa alasan. Pertama, dalam amplop itu ada nama dan logo PDIP. Lalu. kedua, PDIP juga sudah ditetapkan sebagai parpol peserta Pemilu 2024.

Baca Juga: Viral! Amplop PDIP Disebar di Masjid, Said Abdullah: Itu Niatnya Zakat Mal

Kemudian, Bawaslu sudah mengimbau kepada seluruh parpol agar tak melakukan sosialisasi maupun kampanye di rumah ibadah. Apalagi, dugaan politik uang dalam aksi bagi-bagi amplop tersebut.

"Dan karena itu, hukum sosialisasi berlaku atas mereka. Antara lain adalah tidak melakukan sosialisasi di rumah ibadah dan tidak menggunakan politik uang," lanjutnya.

Rencana Megawati Bertemu Prabowo, Puan: Insya Allah

Pun, Ray menekankan kembali perlunya Bawaslu lakukan pemeriksaan terhadap elite PDIP. Hal itu untuk mengetahui adanya unsur pelanggaran serius atau tidak.

Puan Ngaku Enggak Ada Instruksi Soal Hak Angket

"Maka pemeriksaan ini penting untuk memastikan apakah dugaan pelanggaran serius yang dimaksud memenuhi unsur atau tidak," tutur Ray.

Dia juga bilang hal tersebut juga sebagai peringatan bagi parpol manapun. "Bahwa penegakan hukum pemilu akan diterapkan sejak mereka diterapkan sebagai partai politik peserta pemilu," tutur Ray.

Menkopolhukam Minta Semua Pihak Hormati Langkah Kubu Anies dan Ganjar Gugat Hasil Pemilu ke MK

Sebelumnya, video aksi bagi-bagi amplop kepada jemaah di masjid Sumenep, Madura, Jawa Timur viral di media sosial. Aksi bagi amplop diduga dilakukan usai salat tarawih. 

Salah satu yang mengunggah video tersebut adalah akun Twitter @aiek_speechless. Dalam unggahannya, tampak amplop yang dibagikan itu berwarna merah dengan menampilkan logo PDIP. 

Ray Rangkuti, pengamat politik pada lembaga Lingkar Madani Indonesia.

Photo :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

Selain logo PDIP, bagian depan amplop itu ada wajah dua kader PDIP ada. Kedua kader itu adalah Ketua DPC PDIP Sumenep, Achmad Fauzi dan Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah. Amplop itu diketahui berisi uang Rp300 ribu. 

"Katanya masjid tak boleh buat kegiatan politik?! Lalu, yang dilakukan @PDI_Perjuangan ini apa namanya? Bagi-bagi amplop merah simbol PDIP isi Rp300 ribu," tulis keterangan akun tersebut seperti dikutip VIVA, Senin, 27 Maret 2023.

Penjelasan Said Abdullah

Viralnya video bagi-bagi amplop kepada jemaah mesjid membuat politikus PDIP Said Abdullah buka suara. Anggota DPR itu mengaku sejak 2006, dia bersama pengurus cabang PDIP se-Madura rutin bagi-bagi sembako dan uang kepada warga fakir miskin. 

Dia berdalih, uang dalam amplop berlogo PDIP itu diniatkan sebagai zakat mal. Ia bilang jika ada rezeki lebih, ada keinginan untuk zakat lebih banyak.

"Bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin," kata Said. 

Said menepis jika dirinya dianggap melakukan politik uang. Dia menegaskan sebagai anggota DPR, dirinya dapat uang reses. 

Lalu, uang reses yang diterimanya itu dibagikan untuk bantu memenuhi kebutuhan masyarakat seperti bagi-bagi sembako. 

"Uang itu saya bagikan sepenuhnya ke rakyat dalam bentuk bantuan sembako. Dan itu bagian dari akuntabilitas publik yang harus saya lakukan, sehingga saya kabarkan ke media juga," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya