AHY Lebih Ganteng, Prabowo Lebih Kaya, tapi 2024 Waktunya Anies Baswedan

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya
Sumber :
  • ANTARA/Luqman Hakim

VIVA Politik – Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, menilai Anies Baswedan sebagai sosok calon presiden (capres) yang tepat untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia. 

Maka momentum sukses kepemimpinan nasional pada 2024, menurut Willy merupakan waktu tepat untuk Anies Baswedan sebagai pemimpin Indonesia. 

"Kalau bicara ganteng, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih ganteng daripada Anies Baswedan. Kalau bicara kaya, Prabowo lebih kaya dari Anies Baswedan. Tetapi yang untuk wis wayahe (sudah waktunya Anies Baswedan jadi Presiden) itu, tidak perlu ganteng, tidak perlu kaya," kata Willy kepada wartawan, dikutip Jumat, 31 Maret 2023.

Anies Baswedan dan AHY di DPP Demokrat

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Willy mengamini, bahwa Anies bukanlah sosok yang hebat. Namun, kandidat capres dengan elektabilitas tinggi lainnya kerap membuat kesalahan. 

Ia pun tak segan menyebut nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sebagai contoh. Pernyataan  Ganjar untuk menolak Timnas Israel itu dinilai menjadi keuntungan dan magnet Anies untuk menarik dukungan. 

"Kita sudah mau berhelat piala dunia, tahu-tahu Gubernur Jawa Tengah nya nolak Israel. Ini konteksnya apa, bukan Anies yang hebat, tapi orang yang banyak salah. Ini yang membuat Anies Baswedan menjadi magnet utama dari Pilpres 2024," jelasnya.

Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo dan Anies 

Waketum Nasdem Temui Prabowo Subianto, Sinyal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Menguat?

Menhan Prabowo Subianto (tengah) bertemu dengan Ganjar Pranowo di Kebumen.

Photo :
  • Twitter @ganjarpranowo

Seperti diketahui, sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali unggul dalam survei kandidat calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Ganjar mampu mengungguli Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. 

Apindo Sebut Keputusan MK Beri Kepastian Investasi dan Ekonomi

Hal itu terungkap dari hasil riset yang dirilis oleh Lembaga Riset PolMark Research Center (PRC) pada Kamis, 30 Maret 2023. Survei digelar di 78 daerah pemilihan (dapil) dalam rentang waktu 26 Oktober 2022 sampai 3 November 2022 dan dilanjutkan 23 Januari-19 Maret 2023. Adapun margin of error dalam rilis ini kurang lebih 0,4 persen. 

Founder dan CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, awalnya mengungkap 14 nama kandidat calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Dari 14 nama ini, sosok Ganjar menempati posisi pertama dengan perolehan elektabilitas 22,8 %. 

Terbuka untuk Bertemu, Anies Sebut Prabowo Bukan Musuh tapi Lawan

"Kemudian disusul Prabowo Subianto 17,4 persen, Anies Baswedan 13,9 persen, Ridwan Kamil 5,2 persen, dan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin 4,8 persen," kata Eep dalam konferensi pers, Kamis, 30 Maret 2023.

"Kemudian, yang berikutnya Sandiaga Salahuddin Uno 2,0 persen, Puan Maharani 1,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 1,7 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,3 persen, Andhika Perkasa 1,1 persen, Erick Thohir 1,0 persen yang baru saja mewakili kita negosiasi dengan FIFA," sambungnya.

Eep melanjutkan, masih ada 3 kandidat lain yang memiliki elektabilitas terendah yaitu Ahmad Heryawan 0,9 persen, Airlangga Hartarto 0,7 persen dan Budi Gunawan 0,2 persen. 

Dari 14 nama itu, Eep kemudian mengerucutkan menjadi tiga nama yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

"Melihat simulasi 3 nama yang dibanyak survei seringkali disebut sebagai 3 peringkat teratas elektabilitas pilpres, yaitu Ganjar Pranowo 31,9 persen, Prabowo Subianto 24,9 persen dan 19,3 persen pemilih memilih Anies Baswedan," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya