Yusril Ihza Mahendra: Saya Heran dengan Ucapan Pak Jokowi Dukung Saya Jadi Capres, Ada Apa?

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra secara terang-terangan mengaku terkejut saat melihat dan mendengar langsung di hadapannya Presiden Joko Widodo menyatakan dukungannya jika dirinya maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden pada pemilu tahun 2024.

Terbuka untuk Bertemu, Anies Sebut Prabowo Bukan Musuh tapi Lawan

Dalam wawancara eksklusif VIVA pada program The Interview di Jakarta pada 22 Maret 2023, Yusril mengaku sama sekali tak pernah mengira dan berharap Jokowi bakal secara terang-terangan menyatakan dukungannya jika dia maju sebagai capres.

Jokowi memang mensyaratkan Yusril mampu menggalang dukungan partai politik atau gabungan partai politik sekurang-kurangnya setara 20 persen kursi parlemen, tapi, bagi Yusril, itu pernyataan politik yang lugas dan terang benderang sehingga tak dapat ditafsirkan sebagai dukungan basa-basi.

LSM Asal AS ini Diduga Ikut Campur Tangan Pemilu di Banyak Negara

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Seperti yang Anda katakan, yang Pak Jokowi pernah menyatakan [mendukung secara serius jika Yusril maju sebagai capres], memang saya sendiri pun heran dengan ucapan Pak Jokowi itu, karena itu diucapkan dalam Rapat Kerja Nasional PBB," katanya.

PKS Berterima Kasih kepada Anies-Cak Imin dan Merasa Bangga Jadi Koalisi Perubahan

Dalam beberapa momen politik, Yusril mengingat, Jokowi menyampaikan dukungannya kepada figur tertentu sebagai bakal calon presiden tetapi secara tersirat. "Sebelumnya memang Pak Jokowi hanya mengumumkan isyarat-isyarat calon, yang rambut putih, ada yang begitu, begini."

"Tapi [dukungan Jokowi kepada] saya tiba-tiba kok eksplisit (terus terang; gamblang). Ada apa di balik semua ini? Menjadi tanda tanya juga bagi kita," katanya, menambahkan.

Karena alasan itu, Yusril berterus terang juga, safari politiknya dalam sebulan terakhir menemui sejumlah pemimpin partai politik parlemen, di antaranya PDIP, PPP, PKB, dan Partai Golkar, untuk menjawab tantangan Jokowi.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Dan kita anggap ini sebagai suatu challenge, sebagai suatu tantangan kepada kita, karena beliau akan full (sepenuhnya) mendukung apabila kita mendapat dukungan 20 persen (partai politik parlemen)," ujarnya.

Meski demikian, mantan menteri kehakiman dan hak asasi manusia itu mengakui, memang tidak mudah untuk mendapatkan dukungan partai politik sebesar 20 persen. "Jadi, angka 20 persen itu, ya, bisa juga terjadi, bisa juga tidak." Namun, dalam konteks pencapaian seseorang dalam bidang politik, menjadi presiden atau raja, tidak melulu karena faktor dukungan politik, apalagi secara normatif harus sekian persen.

"Dalam kisah-kisah lama, penyamun saja bisa jadi raja," katanya, bertamsil.

"Tapi maksud saya adalah bahwa kalau dari segi riwayat pribadi, saya, barangkali, dari segi pengalaman, pengetahuan, pendidikan, dan lain-lain itu, memang arahnya ke situ," ujarnya.

Presiden Jokowi saat acara Rakornas dan Musyawarah Dewan Partai PBB

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Dalam Rapat Koordinasi Musyawarah Dewan PBB di Jakarta, pada 11 Januari 2023, Jokowi menyatakan akan mendukung Yusril sebagai calon presiden atau wakil presiden dengan syarat mampu menggalang dukungan pencalonan sebesar 20 persen.

"Tapi kalau menyimak apa yang disampaikan Profesor Yusril tadi, dengan pengalaman panjang, saya mendukung lho kalau Profesor Yusril di 2024 nanti dicalonkan presiden atau wakil presiden. Ini serius, serius," kata Jokowi dalam forum tersebut.

Kerja politik yang mesti dilakukan PBB maupun Yusril sementara ini, kata Jokowi, menggalang dukungan partai politik yang setara 20 persen kursi parlemen, yang dalam istilah politik disebut "kendaraan" untuk berkompetisi dalam pemilu presiden. "Begitu dapat kendaraan, saya dukung," katanya.

"Serius. Karena saya saat wali kota, salah satu partai yang mendukung saya saat itu adalah PBB, saat presiden juga PBB, jadi kalau saya dukung gantian enggak ada salahnya."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya