Dulu Gebrak Meja Menolak, Andre Rosiade Sekarang Dukung Impor KRL Bekas Jepang

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade
Sumber :
  • VIVAnews/Robbi Yanto

VIVA Politik – Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengaku telah mencoba menaiki Commuter Line alias KRL saat berangkat kerja ke Gedung DPR RI, di kawasan Senayan, Jakarta, pada Senin, 10 April 2023. Masih kaitan itu, Politikus Gerindra ini pun mengungkapkan telah mengusulkan kepada Kementerian BUMN untuk mempercepat permasalahan impor kereta bekas dari Jepang.

Honda Luncurkan Motor Naked Sports Terbaru

Sikap “berbeda” itu disampaikan Andre setelah menjajal naik KRL pada jam sibuk dari Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, menuju Stasiun Palmerah, Jakarta Barat. Dia berdalih akhirnya menyadari masalah kepadatan ketika jam-jam sibuk di dalam stasiun dan KRL.

"Untuk teman-teman pengguna KRL. Saya dalam rapat Komisi VI DPR RI bersama Wamen II Kementerian BUMN Pak Tiko sudah menyampaikan aspirasi teman-teman pelanggan KRL untuk mempercepat solusi permasalahan impor kereta bekas dari Jepang. Pak Tiko berjanji akan diambil keputusan paling lama akhir April," kata Andre pada akun Twitter miliknya, Kamis, 13 April 2023. 

Ini Bintang Timnas Indonesia Usai Bantai Yordania di Piala Asia U-23

Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat itu meyakini langkah yang diambil Kementerian BUMN dan PT. KCI akan menghasilkan keputusan saling menguntungkan. Tentunya, diharapkan meningkatkan pelayanan publik, dalam hal ini para pengguna KRL.

"Keputusan yang diambil adalah keputusan win-win solution untuk memastikan peningkatan pelayanan ke publik. Kemungkinan keputusannya untuk 2023 akan disetujui impor kereta bekas, karena kebutuhan yang mendesak, 2024 akan dilakukan Retrofit & 2025 dan seterusnya dengan menggunakan produk INKA," kata Andre.

Saldi Isra Sentil DPR: Jangan Lepas Tangan dari Masalah Pemilu

30 Gerbong KRL dari Jepang Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok

Photo :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

Diketahui, sikap Andre ini sangat bertolak belakang dengan sikap sebelumnya. Sebab, Andre termasuk anggota DPR yang menolak keras rencana pemerintah impor kereta bekas dari Jepang.

Bahkan saat Rapat Kerja di Gedung DPR bersama dengan Plt. Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Suryawan, Direktur Utama PT INKA (Persero) Eko Purwanto, dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo pada 27 Maret 2023, Andre sampai menggebrak meja, ngotot menolak impor KRL bekas jepang. 

Dengan nada tinggi, Andre juga memperingati kepada ketiga bos besar tersebut, jangan menyebarkan narasi bohong.

"Jujur Pak, jangan berikan informasi yang sesat dan salah kepada masyarakat kalau kita hanya pengen impor. Ini yang ingin saya ungkap Pak, bahwa jangan berikan informasi bohong. Bapak yang pengen impor, bapak bilang INKA yang enggak siap," kata Andre sembari menggebrak meja.

Andre mengatakan, dirinya dibanjiri protes dari para netizen pengguna commuter line alias Kereta Rel Listrik (KRL) menyangkut penolakannya terhadap impor KRL. Padahal, menurut Andre, buntut dari narasi keliru tersebut membuat pihaknya dan sejumlah jajaran pemerintahan seolah menghalangi KCI melakukan pelayanan publik.

Andre pun bercerita, pihaknya sempat mengunjungi pabrik kereta INKA yang berlokasi di Banyuwangi pada Desember 2020. Saat itu, Direktur Utama INKA sebelumnya, yakni Budi Noviantoro telah mempresentasikan bahwa pabrik itu sudah siap beroperasi hanya saja ketika itu masih dalam keadaan kosong.

"Pabrik INKA di Banyuwangi itu mampu produksi. Kenapa kosong? Karena memang belum dapat order dari KCI pak. Kalau sudah dapat order, dari KCI yang ditunggu-tunggu, baru mereka bisa produksi. Dan untuk produksi itu 18 bulan selesai. 18 bulan mulai dari beli alat dan suku cadang," kata Andre.

Andre juga mengklaim, pihaknya telah mewanti-wanti KCI sejak Januari 2021 untuk memesan kereta kepada PT INKA (Persero) sehingga impor tidak usah dilakukan. Sayangnya, pemesanan tersebut baru dilakukan pada 9 Maret 2023 dengan dalih pabrik baru diresmikan. Padahal, pabrik sudah siap sejak 2020 silam.

Akibatnya, INKA baru dapat menyediakan kereta tersebut pada 2025 karena proses produksi 18 bulan tersebut. Karena itulah, menurutnya apabila KCI memesan kereta INKA sejak Januari 2021 tersebut, tahun ini kereta sudah bisa tersedia dan KCI tidak perlu impor.

"Bapak sudah tahu jauh-jauh hari kalau 2023 kereta sudah harus ganti, 2024 sudah ganti. Pertanyaannya kenapa nggak jauh-jauh hari pesan ke INKA. Lalu dijawab ini karena COVID-19. Enggak ada. Berbagai skenario kan bisa dilakukan. Jadi Desember 2020 atau Januari 2021 bapak pesan ke INKA, insyaallah pertengahan Juni 2023 ini sudah selesai. Tapi karena bapak baru pesan, jadi baru selesai 2025. Jadi mari kita luruskan informasi bohong kepada publik," kata Andre.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya