Romahurmuziy: Kalau Prabowo Lawan Sandiaga Mantan Anak Buahnya, Bukan Hal yang Aneh

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai isu Sandiaga Uno yang diproyeksikan jadi cawapres untuk Ganjar Pranowo akan melukai Gerindra serta Prabowo Subianto. Sandiaga isunya disebut akan gabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) usai keluar dari Gerindra.

Serahkan Kesimpulan Sidang Sengketa Pilpres, Anies: Semoga MK Beri Keputusan yang Baik

Menanggapi itu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy alias Romy mengatakan dalam politik, pertimbangan psikis seperti melukai hati jadi nomor sekian. Dia mengatakan saat ini yang berbicara adalah realitas kebutuhan politik. 

"Politik itu kan bicara menang dan kalah. Karena ketika dia menang maka akan menulis sejarah begitu. Karena sejarah akan ditulis oleh para pemenang gitu," kata Romy, dalam Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne yang dikutip VIVA pada Selasa, 2 Mei 2023.

PAN ke PPP: Akui Dulu Prabowo-Gibran Menang Pilpres Jika Mau Gabung Koalisi

Bagi dia, isu kemungkinan Prabowo melawan Sandiaga di 2024 bukan sebagai hal yang aneh. Menurut dia, hal itu sudah biasa terjadi dalam persaingan di pilkada.

"Kalau hari ini berbicara Pak Prabowo melawan Pak Sandiaga Uno, mantan anak buahnya sendiri. Di pilkada kan juga sudah banyak terjadi," jelas Romy.

PDIP Terbuka untuk Siapa Saja yang Mau Maju Pilkada Jakarta 2024

Baca Juga: Isu Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar Dinilai Melukai Prabowo Gerindra Dua Kali Lipat

Ketua Majelis Tinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romy (kedua kiri).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

Dia menyebut banyak kepala daerah seperti bupati dan wakil bupati yang 'bercerai' di periode kedua karena sama-sama maju di Pilkada.

"Bupati, wakil bupati bercerai, di periode kedua mereka maju sendiri-sendiri. Bukan hal yang aneh begitu, hal yang biasa saja," tuturnya.

Pun, Romy menyinggung saat PPP bertandang menemui pimpinan PDIP, Megawati Soekarnoputri. Menurut dia, dalam pertemuan itu dibahas soal capres dan cawapres untuk kepentingan Indonesia. Ia menyinggung pasangan nasionalis-religius saat pertemuan dengan Megawati.

"Dan, kita berbicara dengan ibu Mega kemarin kebutuhan dwi tunggal nasionalis dan religius. Itu jadi frame berpikir sebagaimana yang disampaikan oleh mas Basarah di tvOne, kita sama-sama paham, kita sudah bounding untuk figur nasionalis religius itu," jelas eks Ketua Umum PPP tersebut.

Kemudian, Romy juga mengutip analisa pengamat politik senior Siti Zuhro. Dia bilang dari keterangan Siti Zuhro, Sandiaga mirip Jusuf Kalla ketika maju di Pilpres 2014.

"Ini mirip-mirip Pak JK di tahun 2014, memiliki latar belakang pengusaha, disukai emak-emak. Kemudian cukup elektabel. Bahkan jadi salah satu yang tertinggi di survei-survei, jadi semua mungkin," tuturnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya