Partai Nasdem Setuju JK Minta Jokowi Tiru Mega dan SBY Tidak Cawe-cawe di Pilpres 2024

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA Politik – Partai Nasdem sepakat dengan pernyataan Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (JK), bahwa sejak era Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri sampai Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kepala Negara tidak pernah mengintervensi partai politik, maupun koalisi untuk memilih capres dan cawapres.  

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung

Karena itu, Ketua DPP Partai Nasdem, Effendi Choirie (Gus Choi), menyarankan Presiden Jokowi untuk mengikuti jejak baik pendahulunya itu yang tidak ikut cawe-cawe urusan pemilu. Terlebih, sampai mengintervensi pembentukan koalisi partai politik di pemilu. 

“Tiru dan teladani yang baik-baik dari Presiden-presiden sebelumnya. Jangan ciptakan yang buruk,” kata Gus Choi kepada awak media, Selasa, 16 Mei 2023. 

Jusuf Kalla Puji Cara Prabowo Subianto Rangkul Lawan Politiknya

Gus Choi mengatakan, jika dalam gelaran Pilpres 2024 Jokowi masih berupaya ikut campur, hal itu bisa membahayakan. Terutama bagi ke depannya. 

“Itu contoh yang buruk bagi generasi mendatang,” kata Gus Choi. 

Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo-Gibran: Mau Gak Mau Harus Terima, Tapi...

Sebelumnya, JK mengungkapkan, sejak era Presiden Megawati Soekarnoputri hingga Presiden SBY, seorang Kepala Negara tidak pernah mengintervensi partai politik maupun koalisi untuk memilih capres dan cawapres.  

“Waktu kami seperti saya katakan, zaman Ibu Mega, Pak SBY, sama sekali tidak memengaruhi parpol untuk memilih ini itu,” tegas JK saat jumpa pers di kediamannya di Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Senin malam, 15 Mei 2023.

Pernyataan JK menanggapi pernyataan Presiden Jokowi, yang akan membisiki parpol koalisi terkait nama capres dan cawapres yang dipilih sekelompok relawan dalam Musyawarah Rakyat (Musra). Sebab, Jokowi telah menerima daftar nama capres dan cawapres yang dipilih sekelompok relawan dalam Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta. Namun, kata Jokowi, konstitusi mensyaratkan yang bisa mencalonkan capres atau cawapres hanya partai atau gabungan partai.

“Sehingga itu bagian saya untuk memberikan bisikan kuat, kepada partai-partai yang sekarang ini koalisinya juga belum selesai. Jadi kalau saya sekarang untuk apa, itu yang namanya strategi, jangan grasa-grusu, Belanda masih jauh,” kata Jokowi di Istora, Minggu kemarin, 14 Mei 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya