Target RI Kurangi Emisi Karbon 32 Persen pada 2030 Butuh Dukungan Serius, Kata Legislator PKB

Anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah
Sumber :
  • Dokumentasi pribadi

VIVA Politik – Program pemerintah Indonesia untuk dekarbonisasi atau menghilangkan/mengurangi emisi karbon buatan manusia untuk mencapai nol emisi dibutuhkan dukungan serius semua pihak, kata anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah.

Anies Baswedan Direstui Maju Pilkada Jakarta, Cak Imin: PKB Belum Membahas

Seiring perkembangan waktu komposisi energi akan berubah perlahan menuju ke arah energi ramah lingkungan. Selain itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan komitmennya untuk mencapai target nol emisi (net zero emission) pada 2060 dan pengurangan emisi 32 persen pada 2030.

"Pengurangan emisi karbon bisa dilakukan baik pada kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi minyak dan gas bumi," kata Luluk dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA, Senin, 22 Mei 2023.

Sekjen PDIP Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi yang "Diawali dengan Cerita Politik"

Ilustrasi emisi karbon.

Photo :
  • Pixabay

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyatakan mendukung PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina agar terus berupaya meningkatkan kinerjanya yang mendukung ketahanan energi nasional. PHE, menurutnya, perlu melakukan berbagai upaya maksimal seperti kegiatan eksplorasi baru guna memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.

Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi di Bekasi Terancam Gagal Karena Tata Kelola Buruk

Sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) pemerintah pada tahun 2060, katanya, PHE diharapkan memiliki strategi yang kokoh untuk transisi energi melalui peningkatan pemanfaatan energi gas yang ramah lingkungan, termasuk program dekarbonisasi dan inovasi teknologi Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS) dan Carbon Capture Storage (CCS).

Program dekarbonisasi itu, dia mengingatkan, dengan secara progresif mengurangi dan memperkuat penggunaan bahan bakar ramah lingkungan menggantikan bahan bakar fosil

"Dekarbonisasi ini harus didukung oleh semua kalangan karena bukan hanya secara signifikan mampu mengurangi emisi, tapi juga sekaligus menjamin ketersediaan dan ketahanan energi secara mandiri," ujarnya.

Ilustrasi Anjungan Pertamina Hulu Energi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

PHE, sebagai perusahaan negara, Luluk berpendapat, harus menjadi pelopor transisi energi karena PHE merupakan kontributor utama produksi migas nasional. Pada tahun 2022, PHE memberikan kontribusi sebesar 68% produksi minyak nasional dan 34% produksi gas nasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya