Punya Rekam Jejak Mumpuni, Jenderal Dudung Dinilai Layak Jadi Cawapres

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman usai Rapat Pimpinan TNI AD Tahun Anggaran 2023 di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Jumat, 10 Februri 2023.
Sumber :
  • ANTARA/Melalusa Susthira K

VIVA Politik - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur setuju terkait Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman layak jadi cawapres di Pemilu 2024. Gus Fahrur mengaku setuju jika mantan Pangkostrad ini dijadikan cawapres.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

“Intinya saya setuju pak Dudung (jadi cawapres) yang penting partainya ada dan cocok,” kata Gus Fahrur saat dihubungi, Senin, 29 Mei 2023.

Menurut dia, figur KSAD Dudung punya kapasitas, kapabilitas, dan integritas. Pun, menurut dia, rekam jejak serta pengalaman eks Pangkostrad itu mumpuni dan tak bisa diragukan.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Dengan modal itu, Jenderal Dudung layak masuk bursa bakal cawapres 2024. Apalagi, Dudung punya pengalaman di militer.

“Pak Dudung punya kelebihan sebagai tentara, dia punya pengalaman sebagai prajurit yang mengusasi teritorial. Ya, saya kira seperti pak Harto (Soeharto) dan pak Try Sutrisno," jelas Gus Fahrur.

PKS Bakal Gelar Halal Bihalal Sabtu, Prabowo-Gibran dan Semua Parpol Diundang

Dia bilang jika ada parpol yang mengusung Dudung sebagai Cawapres, maka hal itu sesuai dengan kontitusi dan perundang-undangan.

“Ya sangat berhak (KSAD Dudung menjadi cawapre). Semua ini menjadi ranahkan parpol,” katanya.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Ahmad Fahrur Rozi.

Photo :
  • Dok. PBNU.

Pun, dia berharap semua kandidat capres-cawapres yang nanti bersaing di 2024 bisa menjunjung nilai-nilai moralitas. Ia bilang setiap capres dan cawapres satu sama lain mesti bisa mengadu gagasan dan tak boleh saling menjelekkan.

Lebih lanjut, ia mengingatkan Pemilu 2024 mesti jadi kontestasi politik dengan senang pikiran. Ia menekankan dalam pesta demokrasi 2024 agar jangan ada ujaran kebencian.

Dia bilang penting agar semunya bisa menunjolkan kelebihan masing-masing. Dengan demikian, kata dia, jangan sampai menjelek-jelekkan kandidat atau rival. "Saya kira semua bagus-bagus. Jangan sampai kayak 2019,” ujar Gus Fahrur.

Kemudian, ia juga menegaskan NU secara organisasi tak akan mendukung pasangan capres-cawapres. Kata dia, pihaknya akan mengambil sikap netral. Harapannya, proses Pilpres nanti bisa berlangsung damai, harmonis dan Jurdil.

“NU tidak kan mendukung salah satu kandidat. NU pada posisi netral. Tapi, berharap pemilu berjalan sengan baik, ada kerukunan, ada suasana harmonis," lanjutnya.

"Dan semua pihak ikut mengerem tensi politik ini jangan sampai terus meninggi. Kuncinya saling menghormati satu sama lain,” ujar Gus Fahrur.

Sebelumnya, politikus PDI-Perjuangan (PDIP) Kapitra Ampera juga menyuarakan agar KSAD Jenderal TNI Dudung layak jadi kandidat RI-2 di 2024. Jenderal Dudung dianggap sebagai sosok yang  cinta kepada rakyat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya