Prabowo Belum Tunjuk Cawapres Diyakini Karena Tunggu Golkar Ikut Gabung

Ketum Golkar AIrlangga Hartarto bersama Aburizal Bakrie saat bertemu Prabowo.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik – Siapa cawapres dari Prabowo Subianto, hingga kini masih belum diputuskan, walau sejumlah nama sudah disebut-sebut. Diyakini, keputusan belum mengumumkan cawapres karena masih menunggu Golkar ikut dalam koalisi yang dibangun bersama PKB.

Soal Sandiaga Kunjungi Rumah Prabowo, Gerindra Sebut Ada Gestur Politik

Masih ada beberapa bulan ke depan, sebelum pendaftaran pasangan capres-cawapres. Peneliti dari BRIN, Aisah Putri Budiarti, melihat waktu-waktu tersisa ini akan dimanfaatkan semua partai politik. 

Terutama memperluas cakupan koalisi, dan menentukan cawapres yang punya elektoral untuk menuju  kemenangan. Itu juga yang dilakukan baik oleh Prabowo dan juga Partai Gerindra.

Soal Rekonsiliasi Politik, Dasco: Hubungan Gerindra dan PDIP Tak Pernah Ada Perbedaan

“Meski koalisi bersama PKB cukup untuk mencalonkan kandidat pilpres, tetapi memperluas koalisi tentu akan menguntungkan bagi Gerindra,” kata Aisah, Selasa 30 Mei 2023.

Intensitas pertemuan baik oleh Gerindra maupun PKB dengan Golkar, menguatkan kabar kalau partai berlambang pohon beringin tersebut sedang dilobi untuk bergabung. Mengingat Golkar punya pemilih loyal dan mesin partai yang kuat. Sementara Golkar saat ini punya Ketua Umum Airlangga Hartarto yang diputuskan untuk diusung di Pilpres 2024.

Hari Kedua Lebaran, Prabowo Sarapan Bareng Jokowi di Istana Negara

“Sehingga koalisi dengan Golkar tak akan cepat dapat membentuk sebuah kesepakatan, karena akan mempengaruhi posisi PKB dan Cak Imin dalam kandidasi pilpres, serta masih adanya pertimbangan untuk mencalonkan sendiri dan membangun kubu keempat,” jelasnya. 

Selain itu, belum adanya keputusan cawapres juga akan menunggu strategi dari partai atau koalisi lainnya. Selain momentum yang benar-benar ditunggu, terutama jelang pendaftaran ke KPU.

Menurut Aisah, semua bisa berubah di detik-detik terakhir. Semua kemungkinan bisa terjadi hingga akhir pendaftaran di KPU. Seperti pada saat Jokowi mendaftarkan capres-cawapres di 2019 lalu.

“Kita ingat tentunya ketika Pilpres 2019 lalu saat Jokowi mengubah kandidat wapres di detik terakhir, karena pengaruh peta politik dan momentum saat itu,” katanya.

Sebelumnya, Partai Golkar optimis duet Prabowo Subianto dengan Airlangga Hartarto, bisa diwujudkan. Juga diyakini bisa melawan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang sudah dideklarasikan oleh PDIP dan Koalisi Perubahan.

Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid, bahkan menyebut ada 4 indikator yang bisa dipenuhi Airlangga sebagai cawapres. Ini menjawab hasil survei LSI Denny JA yang menyebut 3 dari 5 indikator dimiliki Airlangga.

Indikator itu yakni sumber dana, kuasa tiket (ketua umum partai), dan pengalaman di pemerintahan. 

"Sebab memenuhi kriteria untuk kontribusi kemenangan, dengan dukungan kader Golkar yang solid," kata Nusron, beberapa waktu lalu.

Airlangga dinilai bisa diterima semua kalangan pemilih. Selain itu, juga sebagai teknokrat. Dengan keunggulan-keunggulan itu, Golkar optimis Airlangga bisa berpasangan dengan Prabowo.

"Kami yakin dan optimis," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya