Anies Sowan Temui SBY di Pacitan, Sinyal Cawapres Menguat untuk AHY?

Anies Baswedan dan Ketua Umum Demokrat AHY di DPP Demokrat
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik - Bakal calon presiden atau capres Anies Baswedan menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan, Jawa Timur, Kamis kemarin. Pertemuan itu isunya membahas bakal cawapres pendamping Anies.

Khawatir Ada Aksi saat Putusan Sengketa Pilpres, TKN Siapkan Satgas Khusus

Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menganalisa kedatangan Anies bersama Tim Delapan menemui SBY itu membahas dua hal.

Pertama, dia menduga Anies tampaknya minta masukan ke SBY tentang bakal cawapres yang akan mendampinginya.

TKN Imbau Pendukung Prabowo-Gibran Tak Gelar Aksi Saat Sidang Putusan Sengketa Pilpres

"Masukan itu diperlukan Anies agar nantinya saat dideklarasikan dapat diterima semua partai pengusung, khususnya Partai Demokrat," kata Jamiluddin, dalam keterangannya, Jumat, 2 Juni 2023.

Menurut dia, tak menutup kemungkinan, cawapres yang dibahas justru anaknya SBY yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat. Kata dia, Anies sengaja sowan ke SBY karena ingin cawapres yang akan mendampinginya bisa saja AHY.

Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dia bilang elektabilitas AHY lebih baik dibandingkan nama bakal cawapres lain yang digadang-gadang seperti Khofifah Indar Parawansa dan Ahmad Heryawan atau Aher.

"Kemungkinan itu sangat besar mengingat elektabilitas AHY yang cukup menjanjikan. Setidaknya bila dibandingkan dengan elektabilitas Khofifah dan Aher," ujar Jamiluddin.

Namun, ia menyampaikan jika targetnya ingin mengeruk suara Nahdlatul Ulama (NU), maka nama Khofifah bisa jadi pilihan sebagai cawapres. Dia bilang demikian karena Khofifah mengakar di NU.

"Bila tujuannya untuk mendapat suara lebih besar dari warga NU, tentu lebih pas Khofifah. Sebab, Khofifah mengakar di warga NU, khususnya yang di Jawa Timur," kata dosen Universitas Esa Unggul tersebut.

Adapun yang tujuan kedua menurutnya Anies meminta masukan strategi pemenangan kepada SBY. Bagi dia, jika Anies bertujuan seperti itu sangat wajar mengingat pengalaman SBY yang pernah dua kali memenangkan pilpres, yaitu 2004 dan 2009.

"Pengalaman itu tentu dibutuhkan Anies dalam upaya mendongkrak elektabilitasnya. Setidaknya Anies mendapat masukan pemetaan wilayah di Jawa dan luar Jawa, termasuk strategi yang pas digunakan di setiap wilayah," tuturnya

Dia mengatakan SBY menguasai hal itu dengan pengalaman dua periode jadi RI-1.

"SBY termasuk sosok yang sangat menguasai strategi. Hal itu diakui kawan dan lawan SBY," tuturnya.

Jamiluddin menekankan jika SBY bantu Anies turun gunung maka peluang menang di 2024 cukup terbuka lebar. Apalagi, SBY yang merupakan asli Pacitan juga punya jaringan kuat di Jawa Timur.

"Kalau Jawa Timur dapat dikuasai, maka peluang Anies menang akan lebih besar. Sebab, Anies juga dominan di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten," sebutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya