Elektabilitas Prabowo Naik karena Di-endorse Jokowi, Gerindra: Itu Bukan Satu-satunya Faktor

Menhan Prabowo Subianto saat dampingi Presiden Jokowi kunker ke Tabalong, Kalsel
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik – Elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto naik dalam beberapa waktu terakhir. Naiknya elektabilitas Prabowo inisalah satunya karena efek endorsment dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

PKS Berterima Kasih kepada Anies-Cak Imin dan Merasa Bangga Jadi Koalisi Perubahan

Meski begitu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan endorsment itu bukan satu-satunya faktor yang membuat elektabilitasnya meroket.

"Bukan satu-satunya faktor itu," kata Muzani kepada wartawan di Kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Senin, 5 Juni 2023.

Dianggap Bukan Lagi Kader PDIP, Zulhas: Rumah Pak Jokowi dan Gibran Namanya PAN

Menhan

Photo :
  • 1486293

Dikatakan Muzani, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi elektabilitas Prabowo Subianto. Pertama, karena Prabowo sudah dikenal masyarakat luas usai mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014 dan 2019.

Cak Imin Puji Militansi PKS di Pilpres 2024: 'Kalau Mau Berjuang Ya Hanya dengan PKS'

"Sebagai seorang yang pernah mencalonkan presiden pada 2014 dan 2019, saya kira posisi Pak Prabowo adalah posisi yang oleh rakyat sangat dikenal dan kemudian apapun catatan rakyat terhadap Pak Prabowo adalah sesuatu yang diharapkan," ujar Muzani.

"Sehingga ketika beliau maju menjadi calon presiden, maka kemudian rakyat sudah paham," lanjutnya.

Menurut dia, yang jadi faktor kedua yaitu perencanaan dan konsolidasi yang kuat di internal partai bahwa Prabowo Subianto capres. Konsolidasi ini dilakukan sejak tahun 2020 lalu.

"Kita menggaungkan Pak Prabowo calon presiden tahun 2020 ketika beliau awal-awal menjadi menteri pertahanan sebelum Maret saat Covid-19. Kemudian kami masih melakukan konsolidasi ke dalam," ujar Muzani.

"Sehingga Pak Prabowo sebagai calon presiden itu supporting ya dari internal partai, dari survei sangat tinggi, sekitar 80 persen pemilih Gerindra itu memilih Pak Prabowo," tuturnya.

Lalu, faktor terakhir menurut dia karena kedekatan antara Prabowo dan Presiden Jokowi. Muzani menjelaskan, kedekatan yang terjalin antara Prabowo dan Jokowi bukan merupakan hal baru sebab pada 2014 dan 2019, keduanya sama-sama bersaing di Pilpres.

Kedekatan yang saat ini terjalin justru berkaitan dengan kerja sama antara Presiden dengan Menterinya. Sehingga, kemudian dari sinilah muncul istilah endorsment dari Jokowi.

"Kemudian, ada kesan endorsment dukungan, itu yang kemudian menimbulkan rakyat itu sesungguhnya menyenangi, karena orang Indonesia itu tidak suka kalau ada sesuatu yang kesannya berhadap-hadapan. Kami nilai, itu sebagai faktor yang juga sangat signifikan dari kesukaan orang terhadap Prabowo," sebut Muzani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya