Jadi Caleg Demokrat, Denny Indrayana Siap Bantu Menangkan Anies di 2024
- ANTARA/Maria Cicilia Galuh
Jakarta - Pakar hukum tata negara, Denny Indrayana, mengumumkan dirinya merupakan anggota Partai Demokrat. Dia pun menyatakan sebagai pendukung Anies Baswedan yang akan maju jadi bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Demikian disampaikan Denny melalui surat terbuka yang diunggah di Twitter pribadinya, @dennyindrayana. Eks Wakil Menteri Hukum dan HAM itu jadi perhatian karena kabarnya maju jadi caleg dari Demokrat.
"Saya Denny Indrayana, anggota Partai Demokrat, menjadi caleg DPR RI di Dapil II Kalimantan Selatan, dan sekaligus memperjuangkan Anies Baswedan sebagai Presiden Republik Indonesia," kata Denny dalam surat terbukanya, dikutip Sabtu, 10 Juni 2023.
Dia menjelaskan, keputusannya untuk terjun ke politik praktis sebagai caleg ini, diambil dengan mengorbankan sejumlah hal terkait kenyamanan dan ketenangan hidup. Selain itu, menyinggung terkait kepentingan diri, serta kepentingan kantornya sendiri yakni Integrity.
"Kalau hanya memikirkan keluarga saya akan memilih tinggal saja sebagai penduduk tetap (permanent residence) di Australia, selain Indonesia. Sebagaimana permintaan istri dan anak anak tercinta," ujarnya.
Calon
- 1483708
Bahkan, Denny mengaku ibunya pun sebenarnya berat untuk melepaskannya kembali ke tengah hiruk pikuk politik, di tengah status hukumnya yang masih tersangka. Maka itu, Denny mengaku bagi keluarganya sendiri, keputusannya itu cukup berat.
Dia menekankan dengan melepaskannya kembali berpolitik ke ruang publik, berarti makin sulit waktu untuk bercengkerama bersama keluarga. Selain itu, makin banyak serangan politik yang tidak jarang membuat luka.
"Namun, setelah melalui pemikiran yang panjang, perenungan yang dalam, saya, istri, dan anak anak berdiskusi beberapa malam, akhirnya mereka memutuskan mengikhlaskan saya, kembali maju berjuang," kata Denny.
Dia mengaku sudah banyak partai yang menawarkannya bergabung. Tiga partai pengusung di Kalsel selain Demokrat adalah Gerindra dan PPP. Ketiganya diakui Denny menawarkan memilih Demokrat karena dirasa sudah cukup lama berjuang bersama.
"Kepada Pimpinan Gerindra dan Ketua PPP kala itu, saya katakan, merasa terhormat mendapatkan tawaran. Namun, kalau akhirnya memutuskan masuk parpol, tidak etis jika saya menerima tawaran partai lain, dan menolak Demokrat," ujar Denny.
Demikian pula pilihan pada Anies Baswedan. Denny mengaku Dia dan Anies sudah lama berjuang bersama di Tim 8 bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk melawan kriminalisasi atas pimpinan KPK.
Dia mengaku sempat berjuang bersama melawan gugatan hukum para oligarki, atas pencabutan izin reklamasi di Jakarta dan masalah lahan pembangunan Jakarta International Stadium.
"Pilihan saya untuk Anies lebih mudah, karena kami sudah lama saling kenal. Bahkan, sudah sejak mahasiswa saya memanggil Anies 'Mister President'." tuturnya.
Denny juga mengaku kenal dengan gaya kepemimpinan Anies saat masih aktif dalam organisasi mahasiswa. Begitu juga dirinya mengenal Ganjar Pranowo.
"Saya tahu pribadi dan gaya kepemimpinan Anies sejak sama-sama di UGM, sejak dia menjadi Ketua Senat Mahasiswa pada level universitas, dan Ganjar Pranowo menjadi Ketua Mahasiswa Pencinta Alam Majestic 55, pada level Fakultas Hukum UGM," ujar Denny.
Namun, ia mengaku lebih memilih Anies ketimbang Ganjar. Alasannya karena chemistry dan pengalaman yang sama.
"Saya lebih memilih Anies Baswedan karena chemistry dan nasib yang lebih sama," tuturnya.
Dia mengatakan maksudnya nasib sama saat dirinya maju di Pilgub Kalsel.
"Ketika maju Pilgub Kalsel, saya pun tidak punya partai, dan tidak punya dana yang memadai. Saya hanya sedikit lebih beruntung, tidak perlu sampai berutang, sebagaimana Anies di Jakarta," ujarnya.
