Eli Anita, Pekerja Indonesia di Malaysia

"Saat Kembali, Ternyata Sudah Ganti Presiden"

VIVAnews - Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri mengaku kurang mendapatkan sosialisasi yang jelas soal pemilihan umum. Maka itu, pemerintah melalui Komisi Pemilihan Umum diminta jangan mengabaikan hak-hak politik para tenaga kerja di luar negeri.

"Pada saat saya kembali pulang ke Indonesia pada 2006, saya pun heran ternyata Presiden Indonesia sudah ganti," ujar Eli Anita yang pernah bekerja sebagai pengasuh bayi di Malaysia.

Pernyataan itu disampaikan Eli Anita sebelum diskusi "Mendorong Pemenuhan Hak Politik Buruh Migran pada Pemilu 2009, di Hotel Aryaduta, Tugu Tani, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Desember 2008.

Eli merasa kecewa karena tidak mendapatkan informasi soal pemilu dari Kedutaan Besar RI. Informasi itu juga tidak dia terima dari Panitia Pemilihan Luar Negeri. "Saya mengetahui jika di Indonesia ada pemilu melalui siaran televisi. Tetapi, takut meminta izin kepada majikan untuk menggunakan hak pilih," ujar Eli sedih.

Eli tidak sendiri. Nada serupa juga disampaikan mantan pekerja di Arab Saudi, Intani Sarah dan Ali Lutfi. "Saya mendapatkan hak suara, tapi saya bingung karena harus memilih yang mana. Informasi yang didapat soal para kandidat sangat kurang," ujar Intani Sarah.

Maka itu, Migrant Care mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk lebih memerhatikan para pemilih di luar negeri. "KPU jangan mengabaikan hak politik buruh migran di luar negeri," desak Direktur Eksekutif Migran Care, Anis Hidayah.

China Dilanda Banjir Bandang, 4 Orang Tewas dan 10 Hilang
Nyeri sendi

Nyeri-Pegal Usai Olahraga? Yuk Kenalan dengan DOMS

Setelah melalui sesi latihan olahraga yang intens, banyak dari kita mungkin mengalami sensasi tidak nyaman yang dikenal sebagai Delayed Onset Muscle Soreness atau DOMS. H

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024