Survei: 45,3 Persen Publik Meyakini Jokowi Akhirnya Jatuhkan Endorsement ke Prabowo
- Istimewa
Jakarta - Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis riset terbarunya terkait elektabilitas bakal capres 2024. Salah satu temuan survei LSN yaitu keyakinan sebagian responden terhadap endorsement Presiden Jokowi.
Direktur Eksekutif LSN, Gema Nusantara Bakry menjelaskan figur bakal capres Prabowo Subianto dinilai dapat dukungan dari Jokowi menuju 2024. Dukungan terhadap Jokowi terlihat dari tingginya elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut dari hasil sejumlah lembaga survei.
Gema mengatakan sebanyak 45,3 persen publik meyakini Jokowi beri arah dukungannya ke Prabowo. Penilaian responden itu merujuk data survei LSN periode 10-19 Juli 2023.
"Berdasarkan hasil survei LSN kali ini, sebanyak 45,3 persen publik meyakini bahwa Presiden Jokowi pada akhirnya akan menjatuhkan endorsement-nya pada Prabowo," kata Gema, dalam keterangannya, Senin, 28 Agustus 2023.
Menurut Gema, hanya sekitar 30,2 persen pemilih yang menyebut dukungan Jokowi akan berlabuh ke Ganjar. Selain itu, ia menyebut tren Ganjar juga semakin menyusut siring berjalannya waktu.
"Hanya 30,2 persen publik yang meyakini endorsement Jokowi diberikan kepada Ganjar. Dan, trend-nya terus menyusut dibandingkan hasil-hasil survei LSN sebelumnya," ujarnya.
Gema menyampaikan dengan kondisi itu, Prabowo punya keuntungan karena daya elektoralnya muncul di bursa Capres 2024. Elektabilitas Prabowo berada di urutan teratas versi survei LSN.
Dalam hasil survei LSN, Prabowo berada di posisi pertama dengan torehan elektabilitas sebesar 38,2 persen. Prabowo ungguli Ganjar Pranowo yang meraih 28,5 persen. Lalu, Anies Baswedan dengan 21,4 persen.
"Itulah sebabnya mengapa elektabilitas Prabowo terus menguat dan Ganjar semakin terbenam," tuturnya.
Survei terbaru LSN ini dilakukan dalam kurun waktu 10 hingga 19 Juli 2023. Sebanyak 1.420 responden dilibatkan dalam survei.
Responden tetrsebut minimal telah berusia 17 tahun atau sudah punya KTP yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Survei menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat dengan margin of eror (+/-) 2,6 persen. Pun, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.
Â