Prabowo Minta Pendukungnya Setia, Tak Ikuti yang Tersesat

Bacapres Prabowo Subianto di kampus UGM, Yogyakarta.
Sumber :
  • YouTube Universitas Gadjah Mada

Jakarta – Bakal calon presiden (bacapresKoalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto mengatakan dirinya meminta maaf kepada para pendukungnya terdahulu, dengan tindakannya bergabung dengan Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kenang Pesan Gus Dur, Kiai Sepuh Ponpes Cipasung Tegaskan Dukung Prabowo

Prabowo menjelaskan, alasan keputusannya bergabung ke Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran 82 persen rakyat puas atas kinerja Jokowi.

Bacacpres Prabowo Subianto dalam acara 3 Bacapres Bicara Gagasan di kampus UGM

Photo :
  • YouTube Universitas Gadjah Mada
Momen Menhan Prabowo Sambut Hangat Hendropriyono di Kemenhan

"Kondisi nyata menyatakan bahwa 82 persen rakyat puas dengan kinerja Presiden Jokowi dan pemerintah sekarang," ujar Prabowo saat memberikan Sambutan acara Seminar Nasional Kebangsaan Bersama 1.000 Guru, Rektor & Cendekiawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu 30 September 2023.

Prabowo mengibaratkan Jokowi sebagai kapten kesebelasan dalam tim sepak bola, dan dirinya adalah salah seorang dari regu tim tersebut.

Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran Jelaskan Manfaat Bantuan Gizi untuk Ibu Hamil dan Balita

"Berarti kalau ibarat sepak bola, Presiden Jokowi itu kapten kesebelasan. Prabowo Subianto ikut tim yang lagi menang ini. Berarti keputusan saya bergabung tidak salah," ujarnya.

Prabowo Subianto

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube

Atas dasar hal tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta pendukungnya yang mau meninggalkannya untuk kembali, dan tidak ikut mendukung yang tersesat.

"Jadi yang tadinya mau ninggalin saya, saya mohon kembali lah. Jangan mau ikut yang tersesat. Karena sebenarnya kita kalau kompak tidak ada yang tidak bisa kita capai, Apa itu? bagaimana kita mencapai? cara mencapai kita adalah kita harus berani meninggalkan paham-paham lain dan kita percaya kepada yang ditinggalkan oleh pendiri bangsa kita sendiri yaitu ekonomi Pancasila," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya