- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan reshuffle atau perombakan kabinet merupakan wewenang Presiden. Ini termasuk apakah Presiden mau menggunakan hasil evaluasi Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) sebagai rujukan untuk reshuffle.
"Apakah hasil evaluasi dari UKP4 akan digunakan sebagai rujukan untuk reshuffle atau tidak, saya kira sepenuhnya kita pulangkan pada wewenang Presiden untuk lakukan itu," kata Priyo usai rapat konsultasi dengan Presiden di Istana Negara, 14 Juli 2010.
Namun, Priyo menilai kinerja selalu menjadi alasan dalam perombakan kabinet, sehingga menghilangkan adanya kesan politis. "Meskipun bisa saja di belakangnya alasan politik, tetapi yang dikeluarkan ke publik dan media massa adalah alasan kinerja kabinet," ujar Priyo.
Walau demikian, kata Priyo, Golkar akan menerima apabila bahan evaluasi UKP4 dijadikan sebagai dasar dalam perombakan kabinet. "Kalau itu digunakan sebagai bahan evaluasi dan Presiden melakukan langkah-langkah perombakan menurut saya tidak perlu kita tangisi," tutur Priyo.
Dalam pertemuan dengan Presiden, Priyo mengaku sempat menanyakan soal reshuffle. Saat itu SBY hanya tersenyum, namun Priyo menangkap senyum itu pertanda belum akan ada reshuffle dalam waktu dekat.
"Hanya pertanyaan informal saat makan siang, saat saya berdampingan dengan beliau (Presiden). Beliau hanya senyum-senyum saja. Bahasanya yang saya tangkap, dalam waktu dekat belum ada reshuffle," ucap Priyo.
Benarkah?
(umi)