Anies Ungkap Kasus Penutupan Alexis di Jakarta: Cukup Selembar Kertas Terjadi Perubahan

Bakal calon presiden Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Sumber :
  • VIVA/Zendy Pradana

Jakarta – Bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengatakan bahwa tidak rumit jika ingin melakukan sebuah perubahan. Dia mengungkapkan soal penutupan tempat hiburan Alexis.

Pramono Anung Akan Buka Kembali Koridor JakLingko yang Ditutup Pasca Era Anies

Kala itu banyak sekali warga yang melakukan demo terkait dengan penutupan tempat hiburan malam Alexis.

"Saya mohon kepada semua, mohon doanya, mohon untuk membantu kerja-kerja perubahan ini, mohon untuk ikut menjangkau semua, kenapa? Karena kita ingin melakukan perubahan dan perubahan itu memerlukan wewenang, tanpa wewenang tidak bisa," kata Anies kepada wartawan di Jakarta Selatan dikutip Rabu, 18 Oktober 2023.

Terpopuler: Kerugian Negara di Kasus Tom Lembong, Anies Baswedan Terkejut Tom Tersangka

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan bahwa saat itu banyak sekali masyarakat yang pro dan kontra dalam kasus penutupan Alexis.

Bacapres Anies Baswedan

Photo :
  • YouTube Universitas Gadjah Mada
Respons Anies Soal Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Korupsi: Orang yang Lurus dan Tak Neko-neko

"Warga Jakarta semua ingat nggak Alexis? Inget nggak? Apa tuh Alexis? Alexis tuh sudah jadi sejarah sekarang, ingat kan waktu itu? Didemo terus, jawaranya demo terus benar nggak? Kiai demo terus betul nggak? Ulama demo terus betul nggak?" kata Anies.

"Bisa ditutup nggak? Demo, demo, demo, demo, nggak bisa ditutup. Nggak bisa," ujarnya..

Lantas, Anies menjelaskan bahwa setelah banyak demo oleh warga terjadilah perubahan sehingga akhirnya Alexis pun ditutup.

Menurut Anies, desakan dari masyarakat itu mendorong munculnya kebijakan untuk menutup Alexis. Anies mengatakan, penutupan Alexis terjadi dengan selembar kertas dan sebuah tanda tangan.

"Alhamdulillah terjadilah perubahan di Jakarta. Setelah terjadi perubahan, Alexis itu bisa ditutup cukup dengan selembar kertas dan sebuah tanda tangan," ujarnya.

"Itu namanya menang. Cukup dengan selembar kertas, tanpa demo, tanpa marah, cukup, selesai," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya