- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Akbar Faizal, Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi perhubungan, menyatakan Kementerian Perhubungan juga sebenarnya tak menunjukkan kinerja yang signifikan. Menurut polisi Partai Hati Nurani Rakyat itu, sulit untuk dikatakan berkembang.
"Saya rasa tidak ada perubahan signifikan, terobosan-terobosan tidak ada," kata Akbar saat dihubungi VIVAnews melalui telepon, Jumat 16 Juli 2010.
"Saya susah mengatakan berkembang atau maju karena parameternya nggak ada," kata Akbar yang saat dihubungi sedang naik kereta api dari rumahnya di Bogor ke Jakarta.
Akbar menyebut, belum ada perkembangan berarti dari perhubungan darat, laut dan udara. "Tidak ada yang signifikan," katanya. Karena itu, Akbar berkata, harusnya Kementerian Perhubungan juga diberi rapor merah.
Selain Perhubungan, Ketua Partai Hanura itu juga menyebut sejumlah kementerian lain yang dinilainya stagnan bahkan bisa dikatakan jeblok. "Kementerian Dalam Negeri misalnya, hampir semua pilkada ribut, bahkan ada yang bakar-bakaran," kata Akbar. "Apa itu bisa dikatakan bagus?"
Kemudian Kementerian Luar Negeri, menurutnya, juga belum ada perubahan signifikan terkait perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Belum lagi kasus aktivis Indonesia di kapal Mavi Marmara yang menurutnya kurang didukung diplomasi Kementerian Luar Negeri.
"Departemen Pertahanan, apakah sudah ada perubahan signifikan? Bagaimana keadaan pasukan di perbatasan? Bagaimana perbatasan kita dengan Malaysia?"
Karena itu, Akbar mengaku heran dengan penilaian yang dilakukan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). "Saya ingin tahu parameter yang dipakai untuk menilai jeblok atau tidak," kata Akbar. "Kalau menurut saya, jeblok semua."
UKP4 beberapa lalu melansir kinerja sejumlah kementerian jeblok. Tiga Kementerian disebut yang terendah yakni Kementerian Komunikasi dan Informasi, Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Pekerjaan Umum. (umi)
Pilpres Berakhir, Cak Imin Sebut Timnas Amin Akan Dibubarkan Besok Pagi di Rumah Anies
Cak Imin menjelaskan bahwa pembubaran Timnas Amin akan dilakukan di rumah Anies Baswedan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
