LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo-Gibran Justru Meroket Meski Dikritik Isu Politik Dinasti
- VIVA/Yeni Lestari
Jakarta - Elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka malah naik, meskipun sempat diserang dan dihujat usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.
Direktur KCI - LSI Network, Adjie Al-Faraby mengatakan isu putusan MK, isu dinasti politik yang menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pasangan Prabowo-Gibran, tidak memiliki efek elektoral yang negatif kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2.
“Elektabilitas Prabowo-Gibran justru meroket. Jika pilpres dilaksanakan pada saat survei dilakukan, Prabowo–Gibran masuk putaran kedua,” kata Adjie di Kantor LSI Denny JA pada Senin, 20 November 2023.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby memaparkan hasil survei
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menurut dia, Prabowo – Gibran berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 40.3 persen. Posisi kedua adalah Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan elektabilitas sebesar 28.6 persen. Posisi ketiga adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan 20.3 persen, dan sebesar 10.8 persen menyatakan belum memutuskan/rahasia/tidak tahu/tidak jawab.
“Saat ini, selisih Prabowo–Gibran dengan pesaing terdekatnya yaitu Ganjar–Mahfud, sebesar 11.7 persen. Selisih antara Prabowo – Gibran dengan Anies–Muhaimin sebesar 20.0 persen. Adapun selisih antara Ganjar–Mahfud dengan Anies–Muhaimin sebesar 8.5 persen,” ujarnya.
LSI Denny JA melakukan survei tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1.200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada tanggal 6 - 13 November 2023.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.
