Cegah Bolos, DPR Terapkan Absensi Jari

Rapat paripurna DPR
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki

VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera menerapkan sistem pemindai sidik jari (finger print) untuk mengatasi perilaku sebagian angggota dewan yang sering membolos.

Mak Vera Tepati Janji, Datang ke Makam Olga Syahputra Tengah Malam

"Absensi elektronik (dengan finger print) akan segera diterapkan. Itu bukan hal yang luar biasa. Sisitem ini bahkan sudah tercantum dalam Tata Tertib DPR RI," ujar Ketua DPR Marzuki Alie kepada VIVAnews Sabtu 24 Juli 2010.

Marzuki menjelaskan, dalam pasal 243 ayat 1 Tata Tertib DPR Bab XVI tentang Tata Cara Pelaksanaan Persidangan dan Rapat, disebutkan setiap anggota wajib menandatangani daftar hadir, dan membubuhkan cap jari pada alat kehadiran elektronik sebelum menghadiri rapat. "Jadi aturannya di tatib sudah ada, tinggal dilaksanakan," kata Marzuki.

Sistem finger print ini, diharapkan dapat meningkatkan kehadiran anggota dewan pada rapat-rapat DPR, dan menekan angka ketidakhadiran mereka. Apalagi kini, menjadi sorotan masyarakat.

"Bukan niat kami membuat anggota DPR seperti karyawan kantoran. Tapi citra DPR bisa rontok kalau kebiasaan membolos jadi tradisi," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso secara terpisah.

Karena itu, pimpinan DPR pun memerintahkan Sekjen DPR untuk mempersiapkan segala hal terkait sistem rekam jari tersebut. Anggaran guna menerapkan teknologi absensi elektronik ini, dikatakan tidak menjadi masalah bagi DPR.

"Jangan salah, anggarannya murah, tidak sampai Rp 50 juta. Absensi elektronik itu tidak mahal, jadi jangan dilebih-lebihkan," ujar Marzuki. Ia menilai, manfaat yang dihasilkan oleh sistem finger print ini akan lebih bernilai.

Ia menjelaskan, finger print yang mendeteksi sidik jari tiap orang, dengan sendirinya membuat para wakil rakyat tidak dapat menitipkan tanda kehadiran mereka kepada orang lain.

Bukan rahasia lagi bila selama ini tanda tangan anggota dewan yang menjadi bukti kehadiran dalam rapat, seringkali dipalsu dengan dititipkan kepada asisten atau sekretaris pribadi mereka.

Akal-akalan lain yang dipakai, para anggota DPR kerapkali hanya datang pada awal rapat untuk menandatangani daftar hadir, untuk selanjutnya pergi lagi dan tidak kembali apalagi mengikuti jalannya rapat.(np)

Meski Negaranya Tengah Dilanda Aksi Terorisme, Rusia Tetap Kirim 29 Ton Bantuan ke Gaza
Pameran Manufaktur Indonesia.

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya

Kinerja positif sektor manufaktur dinilai menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan orientasi ekspor. 

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024