Sultan: Atasi Macet Dulu, Baru Pindah Ibukota

Sri Sultan Hamengkubuwono X
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta supaya wacana memindahkan ibukota negara ditimbang masak-masak, karena merupakan persoalan yang pelik dan berat.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

"Dasarnya apa? Apakah DKI itu akan jadi pusat bisnis, sehingga akan berpindah? Bagi saya argumentasi pindah itu berat," kata Sri Sultan usai acara penggalangan dana bagi artis Franky Sahilatua yang sedang sakit di Jakarta, semalam.

Menurut Sultan, ada satu catatan penting yang harus dilakukan Jakarta sebelum menanggalkan statusnya sebagai IbuKota Republik.

"Sebelum pindah, kemacetan harus diatasi dulu. Itu keputusan semua pihak, dari pemerintah sampai DPR," katanya.

Meski demikian, Sultan berpandangan bahwa semua provinsi harus selalu bersiap sedia mendapat mandat untuk menjadi ibukota negara. "Semua kota atau provinsi memiliki peluang yang sama. Pemerintah punya pertimbangan dari segi infrastruktur, keamanan atau ekonomi," ujar Sultan.

Ketika disinggung bahwa Bung Karno memilih Palangkaraya dan Soeharto lebih suka Jonggol, Sultan hanya menjawab diplomatis, "Beliau-beliau itu punya pilihan dan impian saat itu. Kondisi saat ini sudah berbeda."

Wacana pemindahan Ibukota bersumber dari masalah kemacetan dan kesemrawutan di Jakarta yang kian menjadi. Beberapa kota besar diusulkan menjadi kandidat, antara lain: Palangkaraya, Jonggol, hingga Karawang. (kd)

Nurul Ghufron diperiksa Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Dewas, Ada Apa?

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron melaporkan salah satu Anggota Dewas KPK, Albertina Ho ke Dewan Pengawas KPK. Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK terkait dugaan penyalahgu

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024