- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie, meminta semua pihak untuk tidak menutup ruang berkreasi bagi putra sulung Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono.
"Jangan mentang-mentang ia anak presiden, lantas ruang itu kita tutup," kata Marzuki di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 18 Agustus 2010.
Agus Harimurti Yudhoyono saat ini tiba-tiba menjadi sorotan, setelah buku yang berisi wawancara atas dirinya dijadikan salah satu suvenir untuk para tamu undangan pada peringatan proklamasi dan HUT RI yang ke-65, Selasa 17 Agustus kemarin, di Istana Negara.
Marzuki mengakui, Agus yang lulusan Harvard itu memang disiapkan dengan pendidikan yang baik. Namun bukan berarti ia diposisikan menjadi pengganti SBY sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang. "Masih jauh untuk menjadi capres 2014. Itu terlalu berlebihan," ujar Marzuki.
"Biarlah sejarah yang menentukan. Kita tunggu saja 15 sampai 20 tahun ke depan," tandas Marzuki. Ia berharap, dirinya masih bisa menyaksikan proses perkembangan Agus di tahun-tahun mendatang, karena butuh waktu dan proses yang panjang untuk membina seseorang menjadi sosok pemimpin yang mumpuni.
"Untuk menjadi pemimpin, bukan faktor pendidikan saja yang menentukan," tutur Marzuki. Bagaimanapun, ia meminta agar khalayak tidak selalu melekatkan figur SBY pada sosok Agus. "Sebagai pribadi, ia sosok yang terpisah dan berbeda dengan SBY," tutupnya.