Politisi PPP: SBY Intimidasi Anak Buah

Presiden SBY pidato soal kasus Century dan Bibit-Chandra
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki

VIVAnews - Presiden SBY dinilai telah mengintimidasi menteri-menterinya sendiri dengan memberi teguran secara terbuka di hadapan publik dalam rapat kabinet Senin, 23 Agustus, kemarin. Saat itu, SBY menyebut beberapa menterinya lamban dalam menjelaskan isu yang menjadi sorotan publik dan media.

"SBY memobilisasi energi publik untuk mengintimidasi anak buahnya. Presiden meminjam energi publik untuk menghukum anak buahnya sendiri," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan, M Romahurmuziy, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 24 Agustus 2010.

Keluhan Presiden atas kinerja menterinya yang lamban, kata Rommy, menunjukkan sinyal ketidakpuasan Presiden terhadap si menteri. "Terlebih keluhan Presiden itu dikonsumsi publik," ujarnya.

"Kalau Presiden tidak puas terhadap kinerja menteri, maka hanya ada dua kemungkinan, perbaikan atau pergantian," kata Sekretaris Fraksi PPP itu. Menurutnya, jika Presiden memang menginginkan pergantian menteri, maka tidak perlu terlalu banyak polemik dan bahasa berbunga-bunga dalam prosesnya.

Apapun, Rommy menyerahkan persoalan itu kepada Presiden, sambil di sisi lain tidak mengharapkan adanya reshuffle yang menghasilkan komposisi menteri tambal sulam. "Reshuffle itu tetap urusannya Presiden, dan kinerja menteri memang perlu terus ditingkatkan," katanya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah menilai Presiden wajar menunjukkan kemarahan atau memberi perintah dalam rapat kabinet. Namun tindakan itu, kata Jafar, bukan berarti indikasi ke arah perombakan kabinet. (sj)

3 Fakta Menarik Serial The Perfect Strangers, Maxime Bouttier dan Beby Tsabina Gemas Banget!
TImnas Indonesia U-23

Pemain Korea Selatan Puji Timnas Indonesia U-23

Timnas Indonesia U-23 dan Korea Selatan akan berhadapan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Jelang laga itu, pemain Korea Selatan memberikan pujian.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024