PDIP Bilang Menang 21 Pilkada di Jawa Timur: 16 Calon Kepala Daerah Kader Sendiri

Sekretaris PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Surabaya, VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengklaim meraih kemenangan di 21 daerah dalam kontestasi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Jawa Timur. Dari jumlah itu, 16 calon kepala daerah-wakil kepala daerah adalah kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.

4 Faktor yang Bikin Suara Dedi Mulyadi Fenomenal Runtuhkan Dominasi PKS di Jabar

Hal itu disampaikan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, pada Jumat, 29 November 2024. Politikus asal Malang itu mengatakan, hanya 5 daerah di Jatim yang PDIP hanya berperan sebagai partai pengusung, tapi tidak mengusung kader sendiri.

“Kami sangat berterima kasih kepada rakyat Jawa Timur atas kepercayaan yang luar biasa ini. Kemenangan di 21 daerah adalah amanah besar yang akan kami jalankan dengan penuh tanggung jawab," ujar Untari.

Empat Pembakar Kotak Suara Pilkada Sungai Penuh Ditangkap Polisi

Dengan kemenangan tersebut, dia mengatakan, itu adalah buah dari kerja keras kader PDIP dan relawan yang berhasil merebut hari masyarakat Jatim. Namun demikian, ada juga pilkada di beberapa daerah yang menurutnya penuh tantangan.

Sekretaris PDIP Jawa Timur Sri Untari usai konferensi pers tentang pergantian antarwatu anggota DPRD Kota Malang di Malang pada Kamis, 6 September 2018.

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya
Alasan Effendi Simbolon Dipecat karena Ketemu Jokowi Masalah Prinsip, Menurut PDIP

Untari menyebutkan, contoh di Kota Blitar. Di bumi Bung Karno itu dikebumikan, paslon yang diusung PDIP, Bambang-Bayu, kalah suara dari lawan berdasarkan quick count. Namun, dia menyebut ada indikator pelanggaran serius selama proses pilkada di sana.

Karena itu, Untari menyebutkan, partainya tidak akan tinggal diam dan akan melakukan langkah-langkah agar pemilu ulang digelar demi menjaga integritas demokrasi. 

“Karena ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menciptakan pemilu yang jujur, bersih, dan bermartabat. Kami juga ingin menghormati dukungan rakyat Kota Blitar terhadap pasangan calon yang kami usung,” katanya.

Soal Pilgub Jatim, Untari menegaskan bahwa PDIP mengapresiasi perjuangan kader dan relawan kendati paslon yang diusung, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta, kalah suara. Menurutnya, waktu persiapan yang singkat jadi faktor utama upaya PDIP memenangkan Risma-Gus Hans tak tercapai.

“Berdasarkan hitung cepat KPU dan laporan manual yang masuk ke kami, hasilnya sangat menggembirakan. Dalam waktu hanya 2,5 bulan, Bu Risma dan Gus Hans telah menunjukkan kerja keras yang luar biasa," kata Untari.

Hal itu berbeda dengan Khofifah-Emil. Menurut Sri Untari, pasangan petahana itu wajar mampu mempertahankan kursi gubernur-wakil gubernur karena persiapannya sangat panjang. 

“Bu Khofifah memiliki keunggulan sebagai incumbent dan sudah mempersiapkan diri selama 15 tahun. Namun, capaian Bu Risma dan Gus Hans dengan waktu yang terbatas tetap sangat membanggakan,” katanya.

Ke depan, lanjut dia, PDIP berkomitmen untuk terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Partainya akan memberikan instruksi tegas kepada para kepala daerah yang terpilih untuk segera menuntaskan program-program strategis, khususnya dalam pengentasan kemiskinan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya