Bela Prabowo dari Omongan Satryo Brodjonegoro, Menteri Pigai: Gak Usah Percaya, Kok Alergi?
- Antara FOTO
Jakarta, VIVA - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai merespons pernyataan eks Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro soal Presiden RI Prabowo Subianto alergi dengan demonstrasi. Pigai minta omongan Satryo tak usah dipercaya.
"Kalau pernyataan sepihak, enggak usah percaya. Enggak usah percaya sepanjang tidak ada cover both side (berimbang), enggak usah percaya," kata Pigai dalam konferensi pers di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Selasa, 11 Maret 2025.
Pigai menuturkan Prabowo tak punya masalah dengan demonstrasi yang dilakukan warga negara Indonesia. Kata dia, demo itu ibarat parlemen jalanan. "Demonstrasi kan parlemen jalanan. Ya boleh dong. Emang kenapa enggak boleh? Alergi? Kok alergi?" kata Pigai.
Pun, Pigai menambahkan sebagai orang yang jadi bagian perjalanan politik Prabowo, ia menekankan Ketua Umum Partai Gerindra itu tak alergi dengan demonstrasi.
"Ada enggak kami melaporkan satu orang saja? Kami enggak pernah, biasa aja. Demonstrasi ya, apalagi (melaporkan warga, red) demonstrasi," jelasnya.
Eks Mendikti Saintek Satryo Brodjonegoro
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Orba Tak Mungkin Terjadi
Pigai mengatakan militerisme seperti era Orde Baru atau Orba sangat tak mungkin terjadi. "Kenapa tidak mungkin? Karena pemerintah sekarang adalah pemerintah sipil," kata Pigai.
Menurut dia, pemerintahan sipil itu berkaitan dengan Presiden Prabowo Subianto yang mendirikan Partai Gerindra. Lalu, pada Pileg 2024, Gerindra jadi salah satu peraih suara terbanyak.
"Presiden Prabowo Subianto juga terpilih melalui proses demokrasi. Ada dinamika right to vote (hak untuk memilih), ada dinamika right to take a part of government (hak untuk dipilih)," ujarnya.
Sebelumnya, eks Mendikbud Satryo Soemantri dalam wawancara khusus dengan salah satu media nasional pada Jumat (7/3), mengungkap bahwa Prabowo alergi terhadap demo.
Satryo mengatakan demikian merujuk demo terhadap di Kementerian Diktisaintek dan demo mahasiswa mengenai uang kuliah tunggal. (Ant)