- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menilai bahwa pembangunan yang dilaksanakan selama ini belum merata. Bahkan, pembangunan yang seharusnya dinikmati oleh seluruh rakyat belum menyentuh sebagian besar lapisan masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan.
Aburizal menilai bahwa hingga kini masih ada ketimpangan, kesenjangan kehidupan sosial dan ekonomi dalam masyarakat, sesuatu yang sewaktu-waktu bisa saja memicu konflik sosial di masyarakat.
Guna mengatasi kesenjangan itu, Aburizal mengusulkan agar daerah pedesaan dijadikan sebagai basis pembangunan. Diharapkan dengan pembangunan berbasis pedesaan itu, peningkatan kesejahteraan dan ketahanan pangan nasional dapat diwujudkan.
"Jangan hanya di kota saja. Mulai dari desa baru ke kota," ujar Ical sapaan Aburizal Bakrie dalam keterangan persnya, Jakarta, Rabu 20 Oktober 2010.
Dia menambahkan banyak daerah pedesaan yang tidak merasakan pembangunan karena perencanaan pembangunan dilakukan dari pusat. Sehingga menurutnya, pembangunan yang dilakukan tidak langsung menyentuh masyarakat pedesaan.
"Karena itulah, segala macam pembangunan harus kita mulai dari orang-orang yang mengetahui pembangunan di desa tersebut," katanya.
Ketertinggalan pedesaan dalam pembangunan ini, kata Ical, tidak hanya melanda daerah di luar Jawa. "Bahkan daerah yang tidak terpencil sekalipun seperti di Jawa dan Sumatera masih banyak desa-desa yang tertinggal," imbuhnya.
Partai Golkar mencatat, dalam sejarah kehidupan bangsa, ekonomi Indonesia pernah tumbuh lebih dari 8 persen. Karena itu, Golkar berharap sasaran pertumbuhan ekonomi pada 2014 menuju pada pertumbuhan 10 persen.