- AP Photo
VIVAnews - Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dipimpin Dr. Saiful Mujani merilis survei opini publik mengenai demokratisasi dan figur mantan Presiden Soeharto. Salah satu temuan mereka, mayoritas publik tak menginginkan rezim Soeharto kembali.
Kesimpulan itu diperoleh LSI melalui serangkaian survei yang digelar sejak 1999 sampai yang terbaru, pada 7-20 Oktober 2010. Survei-survei itu dilakukan berdasarkan sampel ilmiah yang jumlahnya bervariasi antara 1.200 sampai 2.500 orang yang tersebar di 33 provinsi.
Untuk pertanyaan "apakah demokrasi sistem terbaik?", LSI mencatat kenaikan proporsi jumlah responden yang menjawab 'setuju' dalam periode 1999-2010 itu. Pada 2010, 70 persen responden menyatakan setuju.
Untuk pertanyaan "seberapa demokrasi di Indonesia diinginkan?", LSI menemukan angka rata-rata yang menjawab 'diinginkan' mencapai 84,6 persen.
Untuk pertanyaan "seberapa cocok demokrasi untuk Indonesia?", pada survei terakhir, LSI mendapatkan angka 78 persen yang menyatakan 'cocok'.
Kemudian untuk pertanyaan "seberapa demokratis pemerintahan di masa Soeharto?", mayoritas menyatakan tidak demokratis.
"Disimpulkan, rakyat mengidealkan demokrasi sebagai sistem yang cocok untuk pemerintahan kita. Rakyat juga menginginkan negara semakin demokratis, dan rakyat mampu menilai rezim Soeharto tidak demokratis. Karena itu, rezim itu tidak diinginkan rakyat," begitu bunyi rilis LSI yang diluncurkan hari ini oleh Direktur Eksekutifnya, Dodi Ambardi, di Jakarta. (sj)