Eep Saefulloh: Apakah Tahun Ini SBY Jatuh?

Pelantikan Presiden dan Wapres RI
Sumber :
  • ANTARA/Saptono

VIVAnews - Eep Saefulloh Fatah melalui lembaga bentukannya, Polmark Indonesia, menganalisa ada faktor yang bisa membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jatuh tahun ini. Tapi, faktor utama pemakzulan itu tidak terpenuhi.

"Apakah di 2011 ini SBY akan jatuh? Menurut saya, tidak akan terjadi. Kecuali ada krisis ekonomi dan finansial yang tidak terkelola," kata CEO Polmarks Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis 20 Januari 2011.

Eep mengakui bahwa memang benar Mahkamah Konstitusi dengan putusannya yang terbaru memudahkan proses pemakzulan. Tapi, untuk sampai pada proses itu banyak syarat yang tidak terpenuhi.

"Antara lain, yang paling berpeluang sebagai pintu masuk adalah skandal Bank Century," jelas peraih Master of Art (MA) pada Department of Political Science, OSU, ini.

Eep mengambil contoh krisis di Tunisia yang terjadi karena skandal yang melibatkan lembaga kepresidenan. Sehingga semua sepakat tidak ada maaf. "Soal kasus Century, definisi skandal belum selesai," jelas Eep.

Bagi Eep, satu hal dapat dikatakan skandal maka semua syarat harus lengkap. DPR memang sudah menyatakan ada masalah pada kasus Century, berarti memang diakui ada skandal.

"Tapi proses hukum berhenti. Sehinggga definisi skandal berhenti. Ini menjadikan definisi politik belum selesai. Jadi, definisi skandal tingkat publik belum selesai. Rakyat terbelah," ujar dia.

Belum lagi, kata Eep, masalah siaran langsung Pansus Century di televisi, yang bahkan mengalahkan sinetron-sinetron keluarga Punjabi. Siaran langsung itu mempertontonkan anggota-anggota DPR yang banyak memerankah tokoh antagonis.

"Ini membuat alam bawah sadar masyarakat mencari sendiri tokoh protagonis," kata dia.

Menurut dia, ada faktor pemicu pemakzulan lain yang kini sudah terjadi. Pertama, riak-riak di internal pendukung pemerintahan. Dalam hal ini partai koalisi.

Kedua adalah adanya gerakan sosial di luar lembaga formal yang mendukung daya gerak. Seperti misalnya pertemuan 100 tokoh kemarin. "Boleh rapat oposisi tiap hari, tapi kalau faktor-faktor ini tidak dikelola dengan baik hanya akan menjadi kelompok studi oposisi saja," jelas dia. (umi)

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”
Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi.

PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto masih menunggu waktu yang tepat.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024